kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Malaysia akan akuisisi Bina Buana Raya


Senin, 29 September 2014 / 13:32 WIB
Investor Malaysia akan akuisisi Bina Buana Raya
ILUSTRASI. Daun kumis kucing


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Investor asal Malaysia, Nam Cheong Limited berniat masuk ke PT Bina Buana Raya Tbk (BBRM). Perusahaan pelayaran asal negeri Jiran ini akan mengempit saham BBRM melalui aksi rights issue.

Sean Lee Yun Feng, Chief Executive Officer (CEO) Marco Polo Marine Ltd, induk usaha BBRM mengatakan, grup perusahaannya telah meneken perjanjian dalam bentuk heads of agreement (HOA) dengan Nam Cheong. HOA ini terkai tdengan proposal investasi yang diajukan Nam Cheong kepada Marco Polo.

"Berkaitan dengan prosposal investasi itu, BBR (Bina Buana Raya) akan menggelar rights issue sebanyak 1,6 miliar saham baru dengan harga Rp 230 per saham," ujarnya dalam pernyataan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/9).

Sehingga nilai aksi korporasi ini mencapai Rp 368 miliar. Informasi saja, harga eksekusi rights issue ini lebih tinggi dari harga penutupan saham BBRM, Jumat (26/9), yakni Rp 190 per saham. Hingga pertengahan perdagangan hari ini, saham emiten pelayaran ini menajak ke level Rp 207 per saham.

Pada rights issue ini, Nam Cheong akan menjadi pembeli siaga yang akan menyerap saham-saham baru yang tidak diserap para pemilik saham lama BBRM. Sean bilang, pihaknya tidak akan mengeksekusi haknya melalui perusahaan afiliasi. Tetapi, pihaknya akan mengalihkan haknya ke pihak Nam Cheong atau afiliasinya.

Dengan asumsi tidak ada pemegang saham lama BBRM yang mengsekusi haknya, maka Nam Cheong akan menggenggam sekitar 30% saham BBRM. Mengutip laporan keuangan BBRM per 30 Juni 2014, pemegang saham BBRM teridiri dari Marco Polo Shipping Co. Pte. Ltd sebesar 39,81%.

PT SInar Bintang Makmur sebesar 25,31%, PT Marco Polo Indonesia sebesar 9,77%, serta ada Latip dan Sally yang masing-masing mengempit 0,48% dan 0,35%. Adapun, kepemilikan publik sebesar 24,27%.

Sean menyakini, masuknya Nam Cheong bisa memberikan nilai tambah, terutama dalam hal bisnis kapal vessel. Seperti diketahui, Nam Cheong dikenal sebagai pembuat Offshore Support Vessels (OSVs) ternama.

Proposal investasi itu juga akan memfasilitasi kepentingan keduabelahpihak dalam hal sewa menyewa kapal vessel yang diakuisisi atau yang dimiliki BBRM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×