kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak emiten bagi-bagi dividen, lebih baik tetap selektif pilih saham


Senin, 01 Oktober 2018 / 16:55 WIB
Banyak emiten bagi-bagi dividen, lebih baik tetap selektif pilih saham
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten akan membagikan dividen interim di awal Oktober ini. Namun, tak semua saham pembagi dividen menarik dikoleksi. 

Beberapa emiten yang bakal membagikan dividen interim tersebut seperti PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) senilai Rp 37 per saham dengan jadwal pembagian 5 Oktober 2018, diikuti PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) senilai Rp 151,22 dengan recording date 5 Oktober 2018, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang membagikan dividen interim Rp 23,94 dengan jadwal pembagian 3 Oktober 2018.

Selain itu, pada 9 Oktober 2018 terdapat tiga emiten yang bakal membagikan dividen interimnya. Ketiga emiten tersebut adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang bakal membagikan dividen Interim Rp 112 per saham, diikuti PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 60 dan PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp 365 per saham.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, saham DVLA dan AALI masih belum menarik, meskipun membagikan dividen. "Saham DVLA sangat tidak likuid. Jadi setelah beli, memang dapat dividen, tapi sahamnya susah dijual," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/10).

Rekomendasi untuk saham DVLA lebih baik avoid atau menghindar jika investor ingin masuk untuk jangka panjang. Sedangkan untuk target harga jangka pendek adalah Rp 2.500 per saham.

Sementara itu, saham AALI dinilai sedang tertekan sentimen negatif dari kendala penerapan B20. Sehingga, emiten tersebut berpotensi besar untuk mengalami koreksi ke depan.

"Untuk AALI, investor bisa wait and see. Kalau bisa bertahan di Rp 11.000 baru boleh buy, karena ada peluang untuk rebound," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×