Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia siang ini memberikan sinyal merah. Tak ayal, kondisi itu menyebabkan indeks MSCI Asia Pacific turut tak bertenaga.
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 15.20 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melorot 0,7%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,4%, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,8%, dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,8%. Penurunan terbesar terlihat pada indeks Topix sebesar 1,2%.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan bursa Asia menurun. Pertama, pelemahan mata uang emerging market. Kedua, kenaikan harga emas dan surat utang AS seiring meningkatnya ketegangan terhadap aksi Rusia di Ukraina.
"Penyebaran risiko menjadi salah satu langkah yang dimainkan investor saat ini. Itu sebabnya, terjadi kenaikan yield pada surat utang AS dan harga emas meningkat. Selain itu, harga minyak dunia juga ikut terkerek karena Rusia merupakan eksportir utama minyak," jelas Dariusz Kowalczyk, strategist Credit Agricole CIB di Hong Kong.
Dia menambahkan, saat ini, pelaku pasar kian mencemaskan mengenai meningkatnya konflik di Ukraina. Asal tahu saja, kemarin, Ukraina mengerahkan militernya ke kawasan Crimea. Langkah ini dilakukan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin meminta pemangku kebijakan untuk menyetujui pengerahan militer untuk menyerang Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News