Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pekan lalu, bursa Asia bergerak fluktuatif. Di akhir pekan, bursa Asia berhasil menguat. Pada Jumat (28/2), indeks MCSI Asia Pasifik ada di level 137,84 atau menguat 0,32% dibanding penutupan akhir pekan lalu.
Salah satu indeks bursa Asia yang berhasil menguat selama sepekan adalah indeks Hang Sheng. Dalam sepekan indeks Hang Sheng naik 1,19% ke level 22.837. Di sisi lain indeks Shanghai turun 2,71% dibanding pekan lalu ke level 2056,302. Tak jauh berbeda, indeks Nikkei pun turun 0,16% menuju level 14.841,07.
Analis Trust Securities, Reza Priyambada menilai, laju bursa saham Asia pekan lalu merupakan respon terhadap bursa saham Amerika Serikat yang menghijau. Menurut Reza, investor mulai kembali ke pasar lantaran ditopang data ketenagakerjaan AS yang cukup baik serta kenaikan indeks manufaktur.
Namun, bursa saham Asia sempat terkoreksi setelah rilis data pertumbuhan indeks harga rumah China yang melemah. Hal ini memicu aksi sell of pada saham - saham pengembang dan property.
Di sisi lain, lanjut Reza, naiknya indeks business confidence dan penjualan ritel di Korea Selatan dan naiknya data industri di memberikan sentimen positif bagi bursa Asia.
Sementara itu, Analis Net Sekuritas, Fadli menilai, untuk pekan ini, pasar melihat perkembangan situasi Ukraina. "Parlemen Rusia telah setuju untuk mengirim tentara Rusia ke Ukraina. Hal ini bisa mempengaruhi suplai gas dan minyak di kawasan Asia," katanya.
Namun, sentimen positif datang dari Jepang. Negara Sakura ini kembali menjaga inflasi bulan Januari sebesar 1,3%. Angka ini di atas estimasi para analis. Fadli pun memperkirakan Bursa Asia pekan ini akan melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News