kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Banyak aksi profit taking, SUN dapat diburu kembali


Selasa, 03 Maret 2020 / 06:50 WIB
Banyak aksi profit taking, SUN dapat diburu kembali


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau sedang menguat, pergerakan yield Surat Utang Negara (SUN) ke depan berpotensi kembali turun. Sentimen positif datang dari stimulus Bank Indonesia (BI) yang turut mendukung peningkatan daya tarik surat utang di Tanah Air.

Mengutip Bloomberg, Senin (2/3), yield SUN acuan tenor 5 tahun berada di level 6,110%. Posisi ini naik dibandingkan yield SUN acuan 5 tahun di Jumat (28/2) yang ada di 6,102%

Setali tiga uang, yield SUN acuan 10 tahun yakni FR0082 turut naik ke 6,934% pada Senin (2/3). Padahal Jumat (28/2), yield SUN acuan tenor 10 tahun ada di posisi 6,910%. 

Baca Juga: Gara-gara virus corona, yield SUN diprediksi terus naik

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan, kenaikan yield saat ini masih didominasi sentimen eksternal, termasuk penyebaran virus corona dan aksi investor asing yang marak keluar membuat yield SUN terus naik.

"Tapi hari ini penurunan harga SUN tertahan karena adanya intervensi pasar yang dilakukan bank sentral, dan aksi profit taking pun sudah mulai kendor," jelas Ramdhan, Senin (2/3).

Sementara itu, Ramdhan menambahkan porsi asing di pasar SBN saat ini sudah turun ke 37% dan diprediksikan masih akan bertahan di level tersebut. Di samping itu, secara historikal pada bulan Maret, biasanya aliran dana asing ke pasar keuangan Tanah Air cenderung berkurang.

Tetapi, Ramdhan tetap optimistis, lelang SUN hari ini tetap laris manis. Meskipun level rekor di bulan sebelumnya tidak akan tercapai, namun target lelang yang pasangan pemerintah diyakini akan tercapai.

Baca Juga: Yield SUN kembali menanjak, investor masih wait and see

"Virus corona sifatnya sementara dan semoga penanganannya cepat. Untuk saat ini yield diperkirakan masih akan tinggi, namun untuk jangka panjang diperkirakan turun," ungkapnya.

Dengan rencana stimulus yang diberikan BI di pasar keuangan, SUN tenor jangka pendek bakal menjadi primadona. SUN acuan seperti FR0081 dan FR0082 pun dianggap bakal laris manis karena memiliki likuiditas paling mumpuni. 

Ramdhan pun memprediksi, untuk sebulan ke depan, yield SUN tenor 5 tahun akan berada di kisaran 6,1% dan 6,2%, sementara untuk tenor 10 tahun bakal di rentang 6,9% hingga 7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×