kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank-bank kecil jadi incaran akuisisi investor lokal dan global


Rabu, 13 Januari 2021 / 09:05 WIB
Bank-bank kecil jadi incaran akuisisi investor lokal dan global


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sementara itu, Grup Salim yang dulu pernah merajai industri perbankan juga mulai menunjukkan niatnya untuk melebarkan sayap bisnis. Hal ini bisa dilihat dari langkah terbaru Grup Salim, lewat PT Indolife Pensiontama membeli 422,8 juta saham PT Bank Mega Tbk (MEGA), bank milik pengusaha Chairul Tanjung.

Sejatinya, kembalinya Grup Salim ke industri perbankan sudah ditandai dengan keseriusannya lewat pengambilan saham di PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA). Saat ini, tercatat Grup Salim memegang kepemilikan sebesar 22,47% di BINA.

Nah, Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu pun pernah mengungkap kalau saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan ekspansi. Dalam waktu dekat, tentunya Bank Ina bakal berkolaborasi dengan lini bisnis dari sang pemegang saham terutama dalam bisnis ritel seperti Indomaret dan Indogrosir. Pun, Daniel mengungkap pihaknya sedang mengembangkan layanan bisnis perbankan digital. sebagai langkah menjawab persaingan yang diprediksi akan semakin ketat. 

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib angkat bicara. Menurut dia, dengan masuknya Grup Salim sebagai pemegang saham minoritas Bank Mega belum akan mengubah fokus bisnis Bank Mega. 

Baca Juga: Deutsche Bank kapok berbisnis lagi dengan Donald Trump dan perusahaannya

Tapi di sisi lain, Kostaman berharap dengan masuknya PT Indolife Pensiontama bisa memberikan nilai tambah (added value) bagi bisnis bank yang dinakhodainya ke depan. "Fokus bisnis Bank Mega tidak mengalami perubahan," ujar dia belum lama ini.

Investor asing pun juga berlomba mencicipi kue bisnis bank di Indonesia. Salah satunya investor asal negeri Gajah Putih alias Thailand. 

Hal ini ditandai dengan masuknya Bangkok Bank sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Permata Tbk (BNLI). Salah satu bank terbesar di Thailand ini pun telah secara efektif berintegrasi dengan Bank Permata per 21 Desember 2021 melalui Bangkok Bank Kantor Cabang Indonesia (BBI).

Sekarang, Bank Permata adalah salah satu dari 10 institusi perbankan terbaik di Indonesia. Setelah mendapat konfirmasi dari OJK, Bank Permata memenuhi syarat sebagai bank BUKU IV, kategori bank dengan total modal lebih dari Rp 30 triliun.

Direktur Utama Bank Permata Ridha Wirakusumah pernah menegaskan, kalau bisnis Bank Permata akan tetap fokus ke perbankan digital, ritel, syariah, UMKM dan korporasi. Meski sudah mendapatkan investor kelas kakap yang baru.  

Baca Juga: Kabar baik BI perpanjang relaksasi kartu kredit



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×