Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. Kawasan Kelapa Gading termasuk kawasan langganan banjir. Ketika Jakarta dikepung banjir Januari 2013 lalu, kawasan ini turut mandeg akibat air bah merangsek hingga ke rumah-rumah warga, tak terkecuali rumah-rumah mewah berharga miliaran rupiah.
Toh, banjir yang sudah lekat dengan Kelapa Gading, sepertinya tidak menyurutkan pamor kawasan ini. "Orang Indonesia itu kebanyakan sifatnya murah hati, pemaaf dan pelupa. Jadi, masalah banjir itu bukan isu besar apalagi kalau frekuensinya "hanya" lima tahun sekali," papar Ali Hanafiah Lijaya, Direktur Century 21
Kesimpulan Ali boleh jadi bukan kecap semata menilik laju pertumbuhan harga properti di sana yang menggila. Banjir memang mempengaruhi harga properti, namun efeknya biasanya cuma sebentar. Sekitar enam bulan hingga satu tahun, Hanafi bilang, biasanya konsumen sudah "lupa". Alhasil, minat terhadap properti di kawasan ini kembali memuncak. "Yah kalau ada yang jual rumah saat banjir baru terjadi kemarin itu orang bego namanya," cetusnya.
Lantas, apa sih sejatinya yang menerbangkan harga properti di Gading hingga sedemikian dahsyat itu? Benarkah sebetulnya cuma aksi goreng menggoreng para spekulan properti? Ali menampik hal itu. "Ini hukum pasar biasa, harga naik karena supply dan demand tidak berimbang. Tidak ada yang lain," jelas Ali.
Namun, tentang siapa sebenarnya yang getol memburu properti-properti mewah itu, dia menilai sulit untuk digeneralisasi. Apakah pembelinya memang end user, atau investor, atau spekulan. Yang pasti, kebanyakan adalah orang lokal. "Keliru itu yang bilang harga properti melejit karena banyak investor asing yang masuk memburu," tandas dia.
Kalangan pembeli juga berasal dari beragam latar belakang. Kebanyakan memang kalangan pengusaha atau bussinessman. Termasuk dari sektor tambang dan agrobisnis. Investor lokal berduit jumbo kini banyak yang menyasar properti di dalam negeri tinimbang di mancanegara seperti tren sebelumnya. Ini tak lain karena harga properti di Indonesia terhitung masih murah dibandingkan di Singapura atau Malaysia.
Nah, investor asing, menurut Ali, malah tidak terlalu meminati properti di Indonesia karena dari sisi regulasi tidak cukup memudahkan mereka. Lantas, siapa sebenarnya di balik booming harga properti Indonesia?
Simak ulasan lebih lengkap tentang Booming Properti Premium di Jakarta, di Tabloid KONTAN Edisi 25-31 Maret 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News