Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti di tahun ini kebanjiran insentif dari pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Insentif ini berupa uang muka (down payment) 0% dan pengurangan pajak pertambahan nilai (PPN) 100% untuk rumah tapak atau susun siap pakai dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar atau 50% untuk unit dengan harga di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.
Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi mengatakan, insentif dan stimulus dari pemerintah ini sudah mulai memberikan dampak positif bagi perusahaan. Terutama pada minat pembelian properti yang mulai meningkat sejak awal Maret 2021.
"Dengan adanya PPN ditanggung pemerintah, maka stok kami bisa terjual lumayan. Dua minggu pertama ini sih kelihatan cukup baik, walaupun tidak sampai berlebihan," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (18/3).
Harun menambahkan, realisasi pendapatan pra-penjualan (marketing sales) CTRA terbaru masih dalam perhitungan. Adapun sebelumnya manajemen CTRA, anggota indeks Kompas100 ini, menyebut target marketing sales tahun ini sebesar Rp 5,87 triliun.
Target tersebut naik 6,72% secara tahunan (yoy) dari realisasi 2020 yaitu Rp 5,5 triliun. Namun Harun menyebut, target marketing sales ini bisa berubah karena akan kembali ditentukan pada akhir Maret, setelah rapat direksi menyetujui anggaran tahun 2021.
Baca Juga: Sektor properti banjir insentif, CTRA, PWON, dan LPKR paling diuntungkan
Dia menjelaskan, target yang sudah ditetapkan belum memperhitungkan stimulus tambahan yang diberikan pemerintah. Biasanya di bulan Juni, CTRA akan melakukan kajian ulang untuk merevisi target marketing sales, baik turun maupun naik.
Dengan adanya harapan baru di segmen rumah tapak atau susun di bawah Rp 5 miliar ini, ini dapat membuat perusahaan lebih cepat dalam memilih target pasar yang bergantung pada lokasi proyek. Apabila di lokasi tersebut cocok untuk kelas di bawah Rp 2 miliar maka akan dieksekusi, begitu pula disesuaikan dengan kisaran Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.
"Menurut saya setiap segmen mempunyai pasar sendiri-sendiri, jadi kami tidak mengubah produk untuk segmen yang tidak cocok dengan lokasinya," pungkas dia.
Selanjutnya: Insentif properti dorong penjualan hunian milik CTRA dan PWON
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News