Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun ini, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) gencar ekspansi. Perusahaan beton pelat merah ini menyediakan modal kerja atawa capital expenditure (capex) mencapai Rp 1,9 triliun. Angka ini melesat 72,73% ketimbang capex tahun lalu sebesar Rp 1,1 triliun.
Direktur Utama Waskita Beton Jarot Subana menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk membangun dua pabrik beton precast baru di daerah Kalimantan dan Sumatra Utara. Sisanya untuk menambah 42 batching plant.
"Capex sumbernya dari dana hasil IPO dan pinjaman perbankan," ujarnya kepada KONTAN, Senin (23/1).
Informasi saja, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini memiliki 10 pabrik beton precast berkapasitas 2,65 juta ton per tahun dan 41 batching plant (BP) yang tersebar di seluruh lokasi proyek.
Untuk tahun ini, WSBP menargetkan bisa mengantongi kontrak baru senilai Rp 12,3 triliun. Perbaikan ekonomi dalam negeri juga membuat perusahaan yang berdiri 2014 ini mengerek target pendapatan dan laba bersih di 2017, masing-masing jadi Rp 7,71 triliun dan Rp 1,13 triliun.
Terlebih, di awal tahun ini WSBP berhasil memperoleh beberapa proyek jalan tol baru. Perinciannya, proyek tol ruas Bekasi–Cawang–Kampung Melayu, ruas Cimanggis–Cibitung, ruas Bogor–Ciawi–Sukabumi, Pasuruan–Probolinggo, dan ruas Pemalang–Batang.
Lalu, proyek tol ruas Kriyan–Legundi-Bunder–Manyar serta ruas Kayu Agung–Palembang–Betung. Selain jalan tol, mereka juga mendapat proyek kereta ringan (LRT) Palembang.
Menurut Adrian M. Priyatna, Analis Erdikha Elit Sekuritas, pendapatan WSBP tahun ini memang bakal ditopang proyek jalan tol. Itu bakal membuat performa salah satu produsen beton terbesar di Indonesia ini terbang 35% dari tahun lalu.
"Kami merekomendasikan buy untuk saham WSBP, dengan target harga Rp 1.090," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News