kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Bali Towerindo (BALI) Targetkan Pendapatan Rp 1,35 Triliun di 2025


Jumat, 25 April 2025 / 17:55 WIB
Bali Towerindo (BALI) Targetkan Pendapatan Rp 1,35 Triliun di 2025
ILUSTRASI. Bali Towerindo Sentra (BALI) menargetkan pendapatan naik 9,48% menjadi Rp 1,35% di tahun 2025


Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) targetkan pendapatan capai Rp 1,355 triliun pada tahun 2025. Target tersebut naik 9,48% dibandingkan dengan realisasi pendapatan di tahun 2024 yang sebesar Rp 1,046 triliun.

Wakil Direktur Utama BALI Lily Hidayat mengatakan, perusahaam masih fokus pada dua segmen utama, yaitu seluler dan non-seluler.

Pada lini seluler, BALI mengelola menara telekomunikasi, layanan transmisi dan bandwidth, serta layanan operasional dan maintenance (O&M).

Sementara untuk lini non-seluler, layanan difokuskan pada jaringan Balifiber dan jasa Very Small Aperture Terminal Remote Terminal Ground Segment (VSAT RTGS) melalui anak usaha PT Paramita Intimega.

Baca Juga: Bali Towerindo (BALI) akan Private Placement 393,45 Juta Saham, Ini Tujuannya

“Untuk bisnis seluler, kami adalah penyedia menara terbesar di Bali dan microcell pole (MCP) utama di Jakarta. Seluruh menara sudah terkoneksi fiber optik dan/atau microwave,” ujar Lily dalam paparan publik, Jumat (25/4).

Direktur BALI Robby Hermanto menambahkan, di tahun ini BALI akan menambah 50 menara MCP dan jaringan fiber ke 30.000 unit rumah. Selain itu, perusahaan akan ada tambahan sekitar 4.000 titik layanan VSAT RTGS.

Untuk mendukung ekspansi ini, BALI menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) senilai Rp 471 miliar di tahun ini.

“Dengan EBITDA margin yang ditargetkan sebesar 69,33%, kami optimistis dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Di sisi lain, Presiden Direktur BALI Jap Owen Ronadhi bilang, pengembangan jaringan akan difokuskan di kawasan padat penduduk seperti Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Karawang, Surabaya, dan Bali.

 

Strategi efisiensi melalui kolokasi menara juga akan dijalankan untuk menekan biaya investasi dan operasional.

Sementara itu, BALI juga akan menggelar Penambahan Modal melalui skema PMHMETD (Private Placement) dengan menerbitkan 393 juta saham baru, atau setara 10% dari total saham yang ditempatkan.

Dana hasil private placement akan digunakan untuk pelunasan utang dan memperkuat modal kerja serta pengembangan usaha.

Selanjutnya: Kasus Investasi Fiktif PT Taspen, KPK Panggil Direktur Insight Investment Management

Menarik Dibaca: BINUS dan IAIS Rayakan Hari Kartini dengan Sorotan Peran Perempuan di Era AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×