Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pt Bakrie Telecom Tbk (BTEL) Group menyatakan kinerja Going Concern Business terus meningkat meski sempat terhambat akibat dampak pasca Pandemi COVID-19.
Namun, pada 2023, pendapatan diperkirakan akan melebihi angka sebelumnya. Peningkatan ini terutama dari pengelolaan infrastruktur industri Penyiaran Digital dan Digital Marketing Agency.
Presiden Direktur BTEL Group, Harya Mitra Hidayat, mengungkapkan bahwa pada 2023, BTEL merasa dampak positif transformasi bisnis mereka ke arah digital. Strategi perusahaan adalah beradaptasi dengan cepat melalui berbagai unit usaha.
Baca Juga: Ingin Lepas Suspensi Saham, Bakrie Telecom (BTEL) Benahi Kinerja
"Perusahaan memiliki beberapa unit bisnis yang menjadi pendorong utama kinerja BTEL Group," kata Harya dalam siaran pers, Rabu (30/8).
PT Layanan Prima Digital (LPD) menyediakan solusi komunikasi untuk korporasi, terutama selama pandemi. LPD berencana mengembangkan produk berbasis teknologi Artificial Intelligence untuk layanan Customer Service 24 jam.
Melalui PT Inovasi Teknologi Nusantara (ITN Group), fokus perusahaan adalah pada Teknologi Informasi. ITN menawarkan solusi berbasis internet (IoT) untuk industri transportasi elektrik dan pertambangan.
Dengan kebijakan pemerintah yang mewajibkan industri penyiaran berbasis digital pada 2022, ITN mengelola infrastruktur dengan kontribusi 55% pendapatan BTEL Group.
Baca Juga: Akan ada aturan buyback saham emiten delisting, ini tanggapan Bakrie Telecom (BTEL)
Selain itu, PT Sangads Digital Pariwara (Sangads), sebagai bagian dari ITN Group, bergerak di bidang Digital Marketing dengan kontribusi sekitar 15% pendapatan BTEL.
Harya Hidayat menambahkan, dengan transformasi bisnis ke arah digital, prospek BTEL di masa depan akan lebih cerah. Ia bilang, hampir semua sektor akan bergantung pada teknologi digital. "Kami di BTEL sudah menyiapkan segala kebutuhan transformasi digital," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News