CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Bakal Tingkatkan Ekspansi Bisnis, Simak Rekomendasi Saham Elnusa (ELSA)


Selasa, 18 November 2025 / 19:59 WIB
Bakal Tingkatkan Ekspansi Bisnis, Simak Rekomendasi Saham Elnusa (ELSA)
ILUSTRASI. PT Elnusa Tbk (ELSA) atau Elnusa telah mengoperasikan Laboratorium Cementing & Stimulasi Modern di dalam fasilitas Integrated Supporting Base Mundu di Indramayu, Jawa Barat. PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatat pertumbuhan pendapatan 9% menjadi Rp 10,4 triliun hingga September 2025, didorong oleh semua segmen bisnis.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.C.ID – JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) mencetak kinerja positif sepanjang Januari hingga September 2025. Strategi inisiatif bisnis mendukung masa depan rendah karbon hingga ekspansi bisnis diyakini menjadi katalis pendorong kinerja. 

ELSA membukukan pendapatan Rp 10,4 triliun per kuartal III – 2025, tumbuh 9% secara tahunan atau year on year (yoy). Namun laba bersih ELSA merosot 4,48% secara yoy menjadi Rp 526,56 miliar. 

Arief Machrus, Analis Ina Sekuritas mencatat pertumbuhan kinerja ELSA didukung oleh semua segmen bisnis. Segmen distribusi energi dan layanan Logistik menyumbang 58% pendapatan melalui perdagangan bahan bakar, transportasi, manajemen depo, dan operasi kimia/INMAR.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Kamis (13/11)

Layanan hulu migas terpadu menambahkan 31% pendapatan melalui eksplorasi, seismik, wireline, pengujian sumur, penyemenan, dan EPCOM. Sementara layanan pendukung migas menyumbang 11% pendapatan. Ini didorong oleh dukungan kelautan, fabrikasi, konstruksi, dan manajemen gudang/data.

“Hasil ini menunjukkan efektivitas strategi ELSA dalam memperkuat fundamental bisnis dan efisiensi operasional,” ujar Arief dalam risetnya pada 12 November 2025.  

Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas mengatakan, prospek ELSA di kuartal IV cenderung netral-positif. Pendapatan masih memiliki momentum dari keberlanjutan proyek jasa hulu dan aktivitas support services, sementara kontribusi trading & distribusi BBM tetap menjadi penopang volume. 

“Namun, tekanan margin yang terlihat sejak sembilan bulan pertama di 2025 (9M25) membuat potensi kenaikan laba kuartalan menjadi terbatas kecuali terjadi perbaikan mix segmen,” ujar Sukarno kepada Kontan, Selasa (18/11/2025).

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas Senin (17/11)

Sukarno menambahkan, tantangan utama ELSA pada kuartal IV masih berkutat pada volatilitas harga minyak, risiko penundaan realisasi proyek, serta pergeseran kontribusi ke segmen dengan margin lebih rendah.

Di sisi finansial, kebutuhan modal kerja menjelang penyelesaian proyek akhir tahun juga menjadi faktor yg perlu dipantau walau likuiditas perusahaan relatif solid.

 

Menurutnya, sentimen paling relevan hingga akhir tahun mencakup update backlog dan eksekusi proyek kuartal IV – 2025, arah lifting dan belanja hulu Pertamina.

Karena ELSA sangat ekspos ke ekosistem PHE, pergerakan harga minyak global. “Sentimen-sentimen ini akan menentukan arah pricing power dan utilisasi jasa hulu,” ucap Sukarno. 

Sukarno mengatakan, segmen upstream & support services berpotensi menjadi motor pertumbuhan yang didukung alokasi capex yang lebih agresif dan pipeline proyek yang terus berjalan.

Baca Juga: IHSG Ada Potensi Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Rabu (12/11)

Namun realisasi pertumbuhan penuh kemungkinan lebih nyata menjelang akhir kuartal IV – 2025 hingga awal tahun depan, bergantung pada kecepatan eksekusi dan onboarding peralatan baru.

Andhika Audrey, Analis Panin Sekuritas melihat dari sisi pelanggan, kontribusi pihak ketiga naik menjadi Rp 2,3 triliun, tumbuh 48% yoy. Hal ini mencerminkan ekspansi ke luar lingkup Pertamina Grup dengan porsi pihak ketiga terhadap pendapatan menjadi 21,9% per September 2025.

Jumlah itu meningkat dibanding per September 2024 yang sebesar 16,1%. Ia juga bilang bahwa ELSA terus memperluas penerapan dual completion velocity string yang terbukti meningkatkan produksi minyak lebih dari 200% di beberapa lapangan Pertamina Hulu Energi (PHE) khususnya di Rokan.  

“Kedepannya, ELSA menyiapkan berbagai proyek pengembangan bisnis baru seperti Pipeline Integrity Management, inovasi Well Production Improvement melalui Pertasolvent dan Hydraulic Dilation Water Pumping serta proyek Carbon Capture Utilization & Storaget (CCUS),” ucap Andhika saat dikonfirmasi Kontan, Selasa (18/11). 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan untuk Hari Ini (17/11), IHSG Berpotensi Melemah

Arief melihat proyek Optimalisasi Sumur, seperti Unit Pompa Hidraulik Ecolift dan partisipasi CCUS, mendukung masa depan rendah karbon. Inovasi teknologi, terutama penyelesaian ganda menggunakan velocity string, meningkatkan produksi sumur PPS-X19 sebesar 220% menjadi 1.418 BOPD dan sumur PPS-12 sebesar 594% menjadi 507 BOPD. 

Sepanjang tahun lalu, ELSA telah menyelesaikan survei seismik 3D dan 2D yang mencakup 600 km², 1.356 pekerjaan Wireline logging, dan mengebor tujuh sumur dengan Rig Modular adaptif. Layanan Cementing dan Coiled Tubing diterapkan pada 215 sumur, sementara operasi HWU meningkat menjadi 123 sumur, naik 19% yoy. 

Lebih lanjut Arief menilai 15 proyek migas nasional baru senilai Rp13,5 triliun, pertumbuhan lifting PHE sebesar 4% – 5% yoy, dan peningkatan belanja modal sebesar 15% yoy menjadi Rp 594 miliar untuk inisiatif hulu, diharapkan akan mendorong permintaan, peralihan layanan strategis, dan pertumbuhan jangka panjang yang didukung oleh dukungan induk yang kuat. 

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Selasa (11/11)

Arief memproyeksikan pendapatan dan laba bersih ELSA pada tahun 2025 dapat mencapai masing – masing Rp 13,9 triliun dan Rp 763 miliar. Adapun, pada tahun 2024 ELSA mengantongi pendapatan Rp 13,39 triliun dan laba bersih Rp 714 miliar. 

Arief dan Andhika merekomendasikan Buy saham ELSA dengan target harga masing – masing Rp 590 per saham dan Rp 585 per saham. Sedangkan Sukarno merekomendasikan Trading Buy saham ELSA dengan target harga Rp 575 per saham.

Selanjutnya: Oposisi Uranus, Apa Artinya? Ini Penjelasan dan Fakta yang Harus Anda Ketahui

Menarik Dibaca: Begini Manfaat Ganda Vaksinasi RSV Saat Kehamilan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×