Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Andhika Audrey, Analis Panin Sekuritas melihat dari sisi pelanggan, kontribusi pihak ketiga naik menjadi Rp 2,3 triliun, tumbuh 48% yoy. Hal ini mencerminkan ekspansi ke luar lingkup Pertamina Grup dengan porsi pihak ketiga terhadap pendapatan menjadi 21,9% per September 2025.
Jumlah itu meningkat dibanding per September 2024 yang sebesar 16,1%. Ia juga bilang bahwa ELSA terus memperluas penerapan dual completion velocity string yang terbukti meningkatkan produksi minyak lebih dari 200% di beberapa lapangan Pertamina Hulu Energi (PHE) khususnya di Rokan.
“Kedepannya, ELSA menyiapkan berbagai proyek pengembangan bisnis baru seperti Pipeline Integrity Management, inovasi Well Production Improvement melalui Pertasolvent dan Hydraulic Dilation Water Pumping serta proyek Carbon Capture Utilization & Storaget (CCUS),” ucap Andhika saat dikonfirmasi Kontan, Selasa (18/11).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Pilihan untuk Hari Ini (17/11), IHSG Berpotensi Melemah
Arief melihat proyek Optimalisasi Sumur, seperti Unit Pompa Hidraulik Ecolift dan partisipasi CCUS, mendukung masa depan rendah karbon. Inovasi teknologi, terutama penyelesaian ganda menggunakan velocity string, meningkatkan produksi sumur PPS-X19 sebesar 220% menjadi 1.418 BOPD dan sumur PPS-12 sebesar 594% menjadi 507 BOPD.
Sepanjang tahun lalu, ELSA telah menyelesaikan survei seismik 3D dan 2D yang mencakup 600 km², 1.356 pekerjaan Wireline logging, dan mengebor tujuh sumur dengan Rig Modular adaptif. Layanan Cementing dan Coiled Tubing diterapkan pada 215 sumur, sementara operasi HWU meningkat menjadi 123 sumur, naik 19% yoy.
Lebih lanjut Arief menilai 15 proyek migas nasional baru senilai Rp13,5 triliun, pertumbuhan lifting PHE sebesar 4% – 5% yoy, dan peningkatan belanja modal sebesar 15% yoy menjadi Rp 594 miliar untuk inisiatif hulu, diharapkan akan mendorong permintaan, peralihan layanan strategis, dan pertumbuhan jangka panjang yang didukung oleh dukungan induk yang kuat.
Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Selasa (11/11)
Arief memproyeksikan pendapatan dan laba bersih ELSA pada tahun 2025 dapat mencapai masing – masing Rp 13,9 triliun dan Rp 763 miliar. Adapun, pada tahun 2024 ELSA mengantongi pendapatan Rp 13,39 triliun dan laba bersih Rp 714 miliar.
Arief dan Andhika merekomendasikan Buy saham ELSA dengan target harga masing – masing Rp 590 per saham dan Rp 585 per saham. Sedangkan Sukarno merekomendasikan Trading Buy saham ELSA dengan target harga Rp 575 per saham.
Selanjutnya: Oposisi Uranus, Apa Artinya? Ini Penjelasan dan Fakta yang Harus Anda Ketahui
Menarik Dibaca: Begini Manfaat Ganda Vaksinasi RSV Saat Kehamilan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













