kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal jadi jawara 2020, begini tips memilih reksadana pendapatan tetap


Selasa, 04 Agustus 2020 / 21:20 WIB
Bakal jadi jawara 2020, begini tips memilih reksadana pendapatan tetap
ILUSTRASI. Reksadana pendapatan tetap diperkirakan mencapai return tertinggi dibandingkan reksadana jenis lain.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2020, diyakini bakal jadi tahunnya reksadana pendapatan tetap menjadi jawara di antara reksadana lainnya. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana optimistis secara full year reksadana pendapatan tetap tumbuh 7%-8% sekaligus jadi jawaran reksadana tahun ini. 

Mengutip data Infovesta Utama, Infovesta 90 Fixed Income Fund Index catatkan kinerja terbaik kedua setelah reksadana saham sepanjang Juli 2020. Infovesta 90 Fixed Income Fund Index mencatat kenaikan 1,97% secara month on month (mom). Secara year to date (ytd), reksadana pendapatan tetap tersebut berada di posisi teratas sebagai reksadana dengan kinerja terbaik dengan tumbuh 4,43%. 

"Penurunan suku bunga bikin yield obligasi turun, alhasil Surat Utang Negara (SUN) naik signifikan, rata-rata 1%-2% di Juli 2020. Secara tren otomatis reksadana pendapatan tetap bakal jadi juara tahun ini, didukung suku bunga rendah dan tambahan kupon," ungkap Wawan kepada Kontan.co.id, Selasa (4/8). 

Baca Juga: Mandiri Investasi memproyeksikan return 15% untuk Reksadana Minion

Wawan memperkirakan reksadana pendapatan tetap bisa mencapai pertumbuhan yield full year 7%-8%. Sentimen utama datang dari tren suku bunga yang masih memungkinkan untuk turun dengan potensi Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) di level 3,75%. Sedangkan tahun depan, kinerja reksadana pendapatan tetap diprediksi turun ke kisaran 6%-6,5% seiring dengan tren penurunan suku bunga yang mulai berkurang. 

Wawan juga menjelaskan Infovesta 90 Fixed Income Fund Index kebanyak diisi oleh Surat Berharga Negara (SBN), sehingga permintaannya pun ikut meningkat di tengah meningkatnya risiko pandemi Covid-19. Meskipun begitu, dia mengakui risiko gagal bayar atau default untuk surat utang korporasi juga meningkat dan mempengaruhi kinerja reksadana. 

"Kami melihat, driver saat ini kebanyakan dari SUN dibandingkan korporasi, ini tercermin dari pergerakan reksadana pendapatan tetap dan SUN yang cukup mirip dan berkorelasi," ungkap Wawan. 

Baca Juga: Tren suku bunga turun, prospek reksadana pendapatan tetap makin cerah




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×