kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bakal jadi anggota holding Danareksa, begini kata Kliring Berjangka Indonesia


Jumat, 26 November 2021 / 22:00 WIB
Bakal jadi anggota holding Danareksa, begini kata Kliring Berjangka Indonesia


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali membentuk holding. Kali ini, giliran PT Danareksa (Persero) yang ditetapkan sebagai perusahaan holding yang mengelola anak perusahaan di berbagai sektor usaha.

Adapun sektor usaha yang dimaksud meliputi bidang jasa keuangan, kawasan industri, sumber daya air, jasa konstruksi dan konsultasi konstruksi, manufaktur, media dan teknologi, serta transportasi dan logistik. 

PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) akan menjadi salah satu bagian dari holding Danareksa. Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengamini, Kliring Berjangka Indonesia masuk ke dalam skema holding BUMN yang dipimpin oleh Danareksa.

Namun Fajar belum banyak berkomentar mengenai pembentukan holding ini. Pasalnya, manajemen KBI pun tengah menunggu proses holdingisasi tersebut, yang masih dalam tahap persiapan yang ada di Danareksa dan pemerintah. "Kami tidak bisa berandai-andai untuk ke depannya. Sebaiknya menunggu proses holdingisasi ini selesai," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Jum'at (26/11).

Baca Juga: Pengamat: Pembentukan holding dari berbagai sektor perlu payung hukum yang kuat

Dia memastikan, saat ini KBI tetap fokus dengan kegiatan bisnis yang berjalan, baik yang menyangkut peran sebagai lembaga Kliring di perdagangan  Berjangka Komoditi, Pasar Fisik Komoditas, maupun peran KBI sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang.

Selain itu, KBI juga terus melakukan inovasi dan inisiasi bisnis baru untuk waktu ke depan. Inisiasi bisnis baru ini  terkait sebagai lembaga kliring pasar fisik emas digital dan lembaga kliring perdagangan aset kripto.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Kliring Berjangka Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 31,98 % menjadi Rp 66,4 miliar pada 2020 dibandingkan Rp 50,3 miliar pada 2019.

Tumbuhnya laba bersih KBI juga ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang tercatat naik dari Rp 112 miliar menjadi Rp 154 miliar atau meningkat 36,9%. Menurut Fajar, pertumbuhan kinerja yang dicatatkan KBI ini juga dipengaruhi oleh meningkatnya kinerja dari 3 pilar bisnis KBI. 

Pertama, KBI sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Pasar Fisik Komoditas Timah Murni Batangan, serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang.

Baca Juga: Dalam sepekan, dua obligasi dan tiga saham tercatat di bursa

Adapun mengenai holding Danareksa, keputusan itu ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 113 Tahun 2021 tentang Perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 1976 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Reksa.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan holding Danareksa merupakan holding yang terdiri dari beberapa BUMN dengan skala yang relatif kecil, tapi memiliki potensi besar. "Sehingga tugas Danareksa sebagai strategic holding adalah melakukan value creation melalui transformasi model bisnis, proses kerja dan peningkatan kompetensi SDM," terang Arya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/11).

Arya belum mengkonfirmasi berapa banyak BUMN yang akan bergabung dengan holding Danareksa. Yang terang, dia mengungkapkan pembentukan holding ini dilakukan dalam dua tahapan. Setidaknya ada 16 BUMN yang akan bergabung dalam dua tahap tersebut.

Tahap pertama akan diisi oleh Kawasan Industri Medan, Kawasan Industri Makassar, Kawasan Industri Wijayakusuma, Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), Perusahaan Pengelola Aset (PPA), Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Balai Pustaka, dan Nindya Karya.

Pada tahap kedua, ada Virama Karya, Yodya Karya, Indra Karya, Bina Karya, Perum Jasa Tirta (PJT) 1, dan PJT 2. Di sisi lain, pembentukan holding Danareksa ini dimaksudkan untuk pengembangan usaha melalui transformasi bisnis model.

Arya mencontohkan kawasan industri milik BUMN yang ingin menjadi smart and green industrial estate. Selanjutnya ada perubahan bisnis Balai Pustaka menjadi intellectual property-based licensing digital company

"PPA menjadi pilar restrukturisasi BUMN dan KBI merambah komoditas tambahan yang bisa di-kliring-kan di bursa seperti nikel, timah, dan seterusnya," kata Arya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×