Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Sinergi Digital atau dikenal dengan Surge bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan dari penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) ini adalah untuk memperkuat modal kerja melalui dana publik.
Dengan cara ini, Surge dapat meningkatkan kualitas layanan serta memperluas ekosistem digital perusahaan agar memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama layanan publik seperti transportasi massal maupun para petani dan pedagang kecil.
Peluang bisnis yang jelas dan berorientasi bagi publik membuat Surge yakin publik akan mendukung penawaran umum perdana karena peluang bisnis yang tidak semata berorientasi kapital.
Selain didukung data yang jelas, Surge didukung banyak individual yang berpengalaman di bidang telekomunikasi.
Salah satunya adalah Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital Hermansjah Haryono yang sudah malang melintang di industri telekomunikasi selama 17 tahun.
"Apa yang sedang Surge bangun adalah mimpi dari para profesional yang berasal dari industri telekomunikasi, yakni membangun ekosistem digital bermula dari hulu infrastruktur telekomunikasi ke hilir platform OTT dan Ads. Saat ini Surge telah memiliki lini hilir dan hanya perlu membangun jaringan infrastruktur hulunya," jelas Hermansjah dalam siaran resmi, Rabu (2/12).
Baca Juga: Kembangkan Startup di Indonesia, MDI Ventures dan Finch Capital Luncurkan Arise Fund
Surge memiliki tiga pilar unit bisnis yang mencakup kegiatan usaha pengembangan produk dan layanan digital, jaringan infrastruktur telekomunikasi dan periklanan digital. ketiganya diimplementasikan pada lingkungan transportasi massal, pasar dan jaringan warung serta fasilitas kesehatan publik.
Sebagai solusi-preneur, Surge mensinergikan tiga pilar unit bisnisnya untuk membawa semangat pola bisnis digitalisasi ekonomi kerakyatan.
Hermansjah menambahkan solusi digital yang memberikan nilai tambah sebenarnya sudah banyak diciptakan di Indonesia, namun masih terdapat kekurangan yaitu akses jaringan internet yang kurang merata, kualitas dan biaya akses internet yang tidak begitu cepat dan terjangkau, serta kurangnya upaya sosialisasi manfaat beragam aplikasi digital yang beredar bagi masyarakat.
"Untuk solusi digital beserta upaya sosialisasinya, Surge memiliki ekosistem ini yang sudah berjalan. Dan untuk mengurangi kesenjangan akses internet berkualitas dan terjangkau, Surge dalam proses pengembangan jaringan dan akan selesai dalam waktu singkat,” kata Hermansjah.
Senada, Direktur Bisnis Surge George Samuel mengatakan Surge hadir di industri digital Indonesia dengan solusi untuk mendistribusikan internet kepada publik tanpa biaya di ekosistem digital Surge.
“Konsep bisnis Surge adalah mengkombinasikan free Wi-Fi dengan iklan. Surge memiliki jaringan internet yang dihasilkan dari infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dibangun di Pulau Jawa, kemudian diintregrasikan dengan periklanan digital. Proses inilah yang membuat Surge masih bisa menghasilkan pendapatan dari iklan atas penggunaan jaringan free Wi-Fi oleh penggunanya,” jelas George.
Fokus utama Surge adalah digitalisasi lingkungan publik, dengan mengembangkan konsep offline-toonline aset media dan aplikasi smartphone yang didukung jaringan infrastruktur internet yang dijalankan secara terpadu dan mandiri.
Direktur Teknologi Surge Ricky Ananda mengatakan seiring dengan perkembangan teknologi, harga smartphone maupun komputer kini lebih terjangkau untuk masyarakat Indonesia. Hal tersebut membuat penggunaan data internet meningkat secara eksponensial, terutama pada kondisi pandemi seperti sekarang ini.
“Ke depannya, untuk mengakses internet di jaringan free Wi-Fi milik Surge, harus menggunakan aplikasi Linipoin. Selain mengakses internet, Linipoin juga menawarkan beragam aktivitas seperti kuis, survei, gaming, dan beragam aktivitas lainnya. Untuk user yang dapat mengumpulkan poin, bisa menukarkan poin tersebut dengan beragam hadiah di platform Linirewards,” ujar Ricky.
Sebagai upaya mendukung perekonomian nasional, Surge juga menyediakan aplikasi smartphone untuk transportasi massal, petani, dan marketplace yang bermanfaat bagi masyarakat di dalam ekosistem digital Surge.
“Untuk itu, Surge menyediakan sejumlah aplikasi yang tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga dapat membantu serta memfasilitasi masyarakat, salah satunya aplikasi Sobattani yang dapat mempermudah petani di pedesaan untuk meningkatkan pemasaran hasil panen,” jelas Ricky.
Ke depannya, Surge dapat menambah tingkat kesadaran publik atas layanan seperti aplikasi dan ketersediaan jaringan internet, dengan menggunakan aset media yang sudah tersebar di transportasi publik, pasar, warung, dan beragam lokasi lainnya.
Sejauh ini Surge sudah menyelesaikan aplikasi-aplikasi yang bisa langsung dirasakan manfaatnya yaitu Free-wifi, Linipoin, Sobat Tani, Lapernih dan beberapa aplikasi mass-transit. Free-wifi adalah fasilitas konektivitas online gratis yang sudah berjalan di 81 stasiun Jabodetabek, 9 Stasiun luar kota dan 20 pasar dan terus akan berkembang ke berbagai lokasi.
Aset-aset Surge yang disediakan untuk kebutuhan masyarakat yaitu TV Media Digital di KRL dan KAI, Media OOH di stasiun kereta dan sisi jalan, Media DOOH di Perumda Pasar Jaya dan FreeWi-Fi:MacroAdZone di stasiun kereta dan Perumda Pasar Jaya.
Kemudian jaringan internet fiber optic serta aplikasi Linipoin, mass transportations, Asuransi Kita, Jaklingko, Laper Nih, Muslim Apps, Irma, dan Sobat Tani. Serta rumah produksi dan agensi digital Linikini, dan media online Linikini.id
Sejak tahun 2014, Surge sudah bermitra dengan berbagai pihak, antara lain PT Kereta Commuter Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, Perumda Pasar Jaya, Dinas Kesehatan, Simas Insurtech, iRMA, Tahilalats, Kompas Group, Tribun Media Network dan NET TV.
Selanjutnya: Siap-siap, 20 perusahaan bakal segera gelar IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News