Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. J&T Express, perusahaan kurir Indonesia berencana untuk menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) di Wall Street, bursa saham Amerika Serikat (AS). Dari aksi korporasi ini, perusahaan menargetkan dana sebesar lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,4 triliun.
Mengutip Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Jakarta tersebut telah menunjuk penasihat untuk melancarkan rencananya IPO tersebut. Adapun, IPO ini akan dilakukan paling cepat pada kuartal IV-2021.
Penawaran ini juga disebutkan dapat memberi valuasi kepada J&T Express sekitar US$ 5 miliar. Perusahaan juga dikabarkan sedang mempertimbangkan putaran pendanaan baru setelah baru-baru ini mengumpulkan US$ 300 juta.
Dengan rencana ini, J&T Express berpotensi mengalahkan PT Indosat Tbk sebagai perusahaan dengan IPO terbesar di AS yang berasal dari Indonesia.
Menurut data Bloomberg, Indosat mengumpulkan US$ 1,05 miliar dalam IPO yang digelar pada tahun 1994. Jika berhasil, J&T Express juga akan menjadi perusahaan Indonesia pertama yang terdaftar di New York sejak 2019.
Namun, hingga saat ini J&T Express masih belum bisa berkomentar banyak terkait rencana IPO ini. "Mohon maaf mengenai hal ini belum ada detail info sehingga belum dapat kami informasikan lebih lanjut," ujar Public Relations J&T Express, Elena ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (6/4).
Baca Juga: J&T Express merilis layanan premium
Baca Juga: Persaingan bisnis jasa pengiriman semakin ketat
Di sisi lain, untuk tahun ini, J&T Express memasang target pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan karena mencapai 50% hingga 70%. Sementara untuk target volume pengiriman, J&T menargetkan bisa mencapai 3 juta sampai 5 juta paket per hari.
Elena menambahkan, guna mencapai target tersebut pihaknya berupaya untuk terus memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan termasuk saat persiapan peak season Ramadan dengan memperbanyak armada, SDM, dan peralatan.
"Baru-baru ini kami juga menghadirkan layanan baru yaitu J&T Super dengan mengedepankan jaminan service level agreement (SLA) yang lebih cepat dan tepat," pungkasnya.
Asal tahu saja, J&T Express didirikan pada 2015 oleh pengusaha Jet Lee dan Tony Chen. Perusahaan jasa kurir ini telah berkembang ke negara-negara termasuk Malaysia, Vietnam, Indonesia, Thailand, Singapura, Kamboja dan China.
Kini, perusahaan juga sudah mempunyai lebih dari 350.000 karyawan dan baru-baru ini meluncurkan sebuah kargo udara di Tangerang.
J&T Express bermitra dengan sejumlah e-commerce Indonesia, seperti PT Tokopedia dan Bukalapak.com dan Shopee.
Selanjutnya: Ekspansi ke Malaysia, Jet Commerce perkuat jaringan internasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News