Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membayarkan dividen jumbo dari tahun buku 2022. Hal tersebut dijanjikan Menteri BUMN Erick Thohir.
Namun perlu dicermati dari sejumlah saham BUMN tak semuanya punya fundamental yang prima. Terbaru ada, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang tengah menghadapi risiko obligasi jatuh tempo Rp 2,3 triliun.
Selain itu ada PT Waskita Beton Precast Tbk (BWSP) yang tersandung perkara dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan dan atau penyelewengan perseroan pada 2016-2020.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian menilai dari sejumlah sektor BUMN yang ada, sektor keuangan terutama emiten perbankan pelat merah bisa dicermati.
Pertimbangannya, para emiten perbankan BUMN berhasil mencetak kinerja yang ciamik sepanjang 2022. Misalnya ada Bank Mandiri (BMRI) yang meraup laba bersih Rp 41,17 triliun dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp 51,40 triliun.
"Selain itu, secara historis emiten perbankan BUMN menawarkan dividen yield yang relatif tinggi sehingga dividen yang dibagikan akan relatif besar," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (15/2).
Baca Juga: Dividen Emiten BUMN Bisa Tembus Rp 60 Triliun, Simak Rekomendasi Sahamnya
Jika dipersempit dari Indeks IDX BUMN 20, indeks sudah naik 1,79% per Rabu (15/2). Rio mencermati secara pergerakan indeks itu masih cenderung terkonsolidasi. Namun masih menarik untuk dilirik terutama secara jangka panjang.
"Masih menarik terutama jangka panjang, menyusul upaya pemulihan kinerja emiten yang bermasalah dan proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% pada 2023," ucap dia.
Adapun Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham BBRI, BMRI, BBNI. Rio bilang ketiga saham itu punya price earning ratio (PER) lebih rendah dari rata-rata di sektor keuangan.
Per Selasa (15/2), PER BBRI mencapai 14 kali, BMRI 11,64 kali dan BBNI 9,53 kali. Sementara, PER rata-rata sektor keuangan mencapai 15,49 kali pada Januari 2023.
Sementara, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memberikan rekomendasi teknikal pada BBRI, BMRI dan BBNI. Berikut ulasannya.
1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
Cenderung tertahan di bawah resistance Rp 4. 900. Seiring Stochastic RSI yang bergerak turun dari overbought area. Jika terjadi pullback, bisa pertimbangkan support Rp 4.700-Rp 4.740 untuk entry level.
Rekomendasi: Buy on Support
Target: Rp 4.970-Rp 5.000
Entry: Rp 4.700-Rp 4.740
Stoploss : Di bawah Rp 4.560
2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Terbentuk death cross pada Stochastic RSI seiring pelebaran negative slope MACD. Waspadai pullback lanjutan yang di konfirmasi jika breaklow MA20 Rp 9.275 dengan volume yang solid. Jika pullback terjadi, bisa pertimbangkan entry di support Rp 9.100.
Rekomendasi: Buy on Support
Target: Rp 9.550
Entry: Rp 9.100
Stoploss : Di bawah Rp 8.850
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
Terbentuk death cross pada Stochastic RSI sejalan dengan penyempitan positive slope MACD. Pergerakan tersebut menjadi sinyal pullback lanjutan.
Rekomendasi: Wait and See
Resistance: Rp 10.550
Pivot: Rp 10.025
Support: Rp 9.700
Baca Juga: Tunda Pembayaran Obligasi, BEI Suspensi Saham Hingga Sukuk Waskita Karya (WSKT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News