kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BAJA bagikan dividen Rp 5,67 miliar


Senin, 24 Juni 2013 / 13:44 WIB
BAJA bagikan dividen Rp 5,67 miliar
ILUSTRASI. Ramalan tarot maupun ramalan zodiak bisa diakses dengan mudah melalui beberapa aplikasi yang tersedia di ponsel.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Saranasentral Bajatama Tbk (BAJA) akan membagikan keuntungan perusahaan tahun 2012 atau dividen kepada para pemegang saham. Rencananya, BAJA akan membagikan dividen 30% atau setara Rp 5,67 miliar dari laba bersih yang didapat perseroan sebesar Rp 18,88 miliar.

Direktur Keuangan sekaligus Direktur Utama BAJA, Handaja Susanto bilang, dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham itu adalah Rp 3,15 per saham. Total saham BAJA yang beredar adalah 1,8 miliar saham.

Sisa laba bersih perusahaan, kata Handaja, akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Perseroan tidak mengalokasikan anggaran untuk dana cadangan perusahaan, karena sudah ada.  Catatan saja, pendapatan usaha perseroan atau penjualan bersih tahun 2012 mencapai Rp 1,07 triliun.

Pendapatan ini naik 18,88% dibandingkan periode 2011 yang hanya mencapai Rp 900 miliar. Perseroan menargetkan pendapatan Rp 1,32 triliun. Untuk memperoleh target, perseroan menargetkan kenaikan penjualan produk, yaitu produk baja lapis seng atau galvanis mencapai 61.554 ton dengan nilai Rp 597 miliar.

Untuk saranalume perseroan menargetkan peningkatan produksi mencapai 55.000 ton atau senilai Rp 578 miliar. Handaja mengaku optimistis merealisasikan target itu, meski ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan juga pelemahan nilai rupiah.

Selain itu BAJA mengaku belum menaikkan harga jual produknya walaupun harga bahan baku pembuatan baja telah naik. "Kami menekan biaya produksi dari impor bahan baku yang harganya lebih rendah daripada harga baja dari Krakatau Steel,” kata Handaja di Gedung BEI, Jakarta, Senin (24/6).

Namun begitu, perusahaan juga memasok sebagian bahan baku dari KS, dengan perbandingan 50:50. Untuk menekan biaya produksi, perseroan mengaku mengambil langkah antisipatif yaitu, meningkatkan kapasitas produksi sehingga bisa meningkatkan efisiensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×