CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bahaya, bursa saham Amerika kembali longsor hebat


Kamis, 18 Agustus 2011 / 23:00 WIB
Bahaya, bursa saham Amerika kembali longsor hebat
ILUSTRASI. Bagaimana Mark Zuckerberg tolak tawaran dermawan ayahnya hingga jadi miliarder top di dunia.


Reporter: Edy Can, Cipta Wahyana, www.money.cnn.com | Editor: Cipta Wahyana

NEW YORK. Bursa Amerika terbakar pada saat dibuka, Kamis (18/8) waktu New York. Kali ini, indeks bursa saham Wallstreet tenggelam karena investor cemas ekonomi semakin melambat dan bank-bank Eropa kekeringan modal.

Hingga pukul 10.40 waktu setempat, indeks Standard &Poor's telah rontok 4,2% menjadi 1.143,76. Di saat yang sama, Indeks Dow Jones tumbang 3,76% menjadi 10.986,36.

Para investor saham cabut dari bursa lantas menyerbu surat utang Amerika Serikat. Ini membuat harga surat Amerika meningkat dan imbal hasilnya (yield) menurun tajam. Sebagai contoh yield obligasi AS yang bertenor 10 tahun telah turun 19 basis poin menjadi 1,97%.

Kecemasan itu bermula ketika proyeksi ekonomi terbaru Morgan Stanley muncul ke publik. Institusi keuangan ini memangkas proyeksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto global untuk tahun 2011 dan 2012. Kini, Morgan Stanley memprediksi, PDB global hanya akan tumbuh 3,9% tahun ini dan 3,8% di tahun 2012. Sebelumnya, mereka memprediksi, indikator ekonomi global itu masih bisa tumbuh 4,2% di tahun ini dan 4,5% tahun depan.

Tak hanya sampai di situ. Morgan Stanley juga memprediksi, ekonomi negara-negara maju hanya akan tumbuh rata-rata 1,5% tahun ini. Bahkan, mereka memperingatkan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) dan Eropa kembali berada di ambang resesi.

Laporan terbaru Morgan Stanley ini seolah-olah memperkuat data-data ekonomi terbaru AS. Semua sektor babak-belur, nyaris tak ada yang menggembirakan.

Pertama, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim penggangguran meningkat 9.000 menjadi 408.000 dalam periode satu pekan yang berakhir 13 Agustus lalu. Sebelumnya, para ekonom yang disurvei oleh Briefing.com memperkirakan, jumlah klaim pengangguran hanya akan meningkat 5.000 menjadi 400.000.

Kedua, malam ini, pemerintah AS juga melaporkan bahwa inflasi kembali merambat naik di bulan Juli lalu. Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat 0,5% di bulan tersebut. Kenaikan harga bahan bakar yang tertinggi, yakni 4,7% (month on month). Angka inflasi Juli ini di atas ekspektasi ekonom yang hanya 0,2%.

Ketiga, The Federal Reserve Philadelphia melaporkan bahwa indeks yang menjadi indikator aktivitas ekonomi di kawasan itu longsor hingga ke angka minus 30,7 di bulan Juli. Ini merupakan angka indeks terburuk sejak Maret 2009, ketika AS masih berkubang dalam resesi. Padahal, para ekonom memprediksi, angka indeks itu bisa mencapai (plus) 0,5.

Keempat, The National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah jadi (existing) anjlok hingga 3.5% di bulan Juli. Padahal pelaku pasar memiliki ekspektasi, penjualan rumah meningkat 2% di bulan tersebut.

Pelemahan bursa juga terjadi karena terseret kejatuhan harga saham perbankan. Pemicunya, beredar kabar bahwa pinjaman antarbank di Eropa tak lama lagi beku. Pasalnya, bank-bank Eropa tengah kesulitan modal.

Sebelumnya, koran Wall Street Journal melaporkan bahwa bank sentral AS (The Fed) telah mencermati kondisi cabang-cabang bank-bank Eropa yang ada di Amerika. Mereka khawatir, krisis yang tengah berkecamuk di Eropa menular ke AS melalui bank-bank itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×