Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Yudho Winarto
Menurut Anthony, PT Astra International Tbk (ASII) yang merupakan salah satu pemain otomotif terbesar di Indonesia, pada kuartal kedua ini juga mencatat volume penjualan dan margin dari kendaraan roda empat lebih rendah dari ekspektasi semula, meski penurunannya tidak seburuk industri secara keseluruhan.
Pada kuartal dua 2019, ASII membukukan laba bersih sebesar Rp 4,6 triliun atau turun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyebabnya karena penjualan sektor otomatif dan komoditas khususnya CPO masih rendah.
Melihat pencapaian hingga kuartal dua tahun ini, Bahana mengubah perkiraan pendapatan dan laba bersih perusahaan ASII hingga akhir 2019.
Bahana memperkirakan pendapatan ASII akan mencapai Rp 240,7 triliun pada akhir tahun ini, sedangkan perkiraan semula sebesar Rp 249,3 triliun. Laba bersih diperkirakan mencapai Rp 20,7 triliun, dari perkiraan semula Rp 23 triliun.
Pendapatan dari sektor otomotif diperkirakan akan mencapai Rp 104,7 triliun, sedangkan semula sebesar Rp 106,8 triliun.
Bahana juga merekomendasi Hold untuk saham ASII dari yang sebelumnya Buy. Sementara, target harga Rp 7.500 per saham dari yang semula Rp 8.300 per saham.
Secara industri, Bahana memperkirkan volume penjualan kendaraan roda empat akan mencapai 1,082 juta unit pada akhir 2019 atau turun sebesar 6% dari realisasi penjualan sepanjang 2018. Penjualan kendaraan roda empat ASII diperkirakan turun sebesar 4,8% secara tahunan.
Sementara, penjualan kendaraan roda dua secara industri diperkirakan akan mencapai 7,088 juta unit sepanjang 2019, atau tumbuh sebesar 8% secara tahunan. Penjualan kendaraan roda dua Astra diperkirakan akan tumbuh sebesar 12% secara tahunan pada akhir 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News