Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahana Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan bergerak terbatas menanti sentimen dari laporan keuangan 2019 yang akan dirilis oleh emiten.
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, dalam beberapa minggu terakhir, IHSG mengalami tekanan akibat kondisi pasar keuangan di dalam negeri dan tekanan dari pasar global.
Baca Juga: Waduh, IHSG terperosok 1,78% ke 6.133 pada akhir perdagangan hari ini
Ia memperkirakan indeks akan bergerak pada kisaran 6.150 sampai 6.300 dalam pekan ini. Ia bilang, penyebaran virus corona yang sudah menyebar ke 13 negara juga menjadi pemicu pergerakan indeks yang terbatas karena sejumlah investor masih mengamati penyebaran virus ini di Indonesia.
Adapun saham-saham yang layak untuk diperhatikan di antaranya saham Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Gudang Garam (GGRM), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), Semen Indonesia (SMGR) dan Astra International (ASII).
‘’Sejumlah emiten masih akan melaporkan kinerja keuangan pada kuartal empat dan keseluruhan 2019, hal ini membuat investor wait and see untuk masuk, selain kekhawatiran akan penyebaran virus corona,’’ papar Wafi dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Senin (27/1).
Baca Juga: BI proyeksikan ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,5% tahun 2020
Sementara pada pekan lalu, indeks ditutup pada level 6.244,1 atau melemah 0,8% dari pekan sebelumnya. Keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut di level 5% menjadi sentimen bagi pergerakan indeks. BI terakhir kali memangkas suku bunga sebesar 25 basis points (bps) pada Oktober.
Bahana melihat kebijakan moneter masih memiliki ruang untuk memangkas BI 7-day reserve repo secara total sebesar 50 bps sepanjang tahun ini. Beberapa emiten yang telah melaporkan kinerja keuangan yang dimulai oleh sektor perbankan, juga turut mempengaruhi pergerakan indeks pekan sebelumnya.
Bank Negara Indonesia mencatat laba bersih pada kuartal empat turun 4,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya atau secara nominal sebesar Rp 3,4 triliun, sehingga secara keseluruhan 2019, laba bersih tumbuh sebesar 2,5% atau secara nominal tercatat sebesar Rp 15,4 triliun hingga akhir 2019.
Baca Juga: Belum ada reksadana saham baru yang dirilis tahun ini, begini kata manajer investasi
Tahun ini Bahana memperkirakan BBNI mampu meningkatkan pendapatan bunga atau net interest margin (NIM) dengan fokus penyebaran kredit kepada pinjaman usaha kecil dan menengah serta konsumer, BBNI juga diuntungkan dari partisipasi membiayai kredit infrastruktur.
Bank BUMN ini memperkirakan kredit sepanjang 2020 akan tumbuh pada kisaran 10% - 12%. Pada penutupan perdagangan Senin (27/1), IHSG masih berada di zona merah atau turun 1,78% ke level 6.133,208.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News