kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bagi dividen Rp 25 per saham, Tunas Baru (TBLA) optimistis produksi 2019 naik 15%


Jumat, 21 Juni 2019 / 18:23 WIB
Bagi dividen Rp 25 per saham, Tunas Baru (TBLA) optimistis produksi 2019 naik 15%


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) resmi membagikan dividen sebesar Rp 25 per saham untuk tahun buku 2018. Adapun keputusan tersebut diambil berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada hari Jumat 21 Juni 2019.

Wakil Direktur Utama TBLA, Sudarmo Tasmin mengatakan, total dividen yang dibagikan sebesar Rp 133,55 miliar. Nilai tersebut setara dengan 17,62% dari total laba bersih tahun 2018 sebesar Rp 757,74 miliar.

Produsen crude palm oil (CPO) ini juga menyisihkan Rp 500 juta dari total laba bersih untuk keperluan dana cadangan. Sedangkan sisanya akan disimpan sebagai saldo laba guna menyokong dana tambahan kegiatan operasional perusahaan.

Produksi CPO naik dua digit

Sudarmo menambahkan di tahun 2019 ini pihaknya tetap optimistis produksi CPO akan tumbuh hingga 15% secara tahunan. Menurutnya, itu semua didukung dengan kondisi curah hujan saat ini yang optimal yang akan membuat produksi tandan buah segar menjadi lebih baik.

“Semester II 2019 harga CPO juga diprediksi akan terus membaik. Program B20 dan B30 pemerintah turut menjaga supply dan demand CPO sehingga harga akan naik,” ujar Sudarmo di acara RUPST, Jumat (21/6).

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, pihaknya menyiapkan dana belanja modal tahun 2019 sebesar Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar. TBLA akan menutup 30% kebutuhan dana ini dari pinjaman perbankan. Tunas Baru Lampung akan menutup sisa kebutuhan dana dari kas internal perusahaan.

Pihaknya pun tengah berencana membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru. Pabrik ini akan meningkatkan produksi CPO menjadi 90 ton per jam dari 45 ton per jam dalam 1,5 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×