kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Bagaimana prospek investasi Exchange Traded Fund (ETF) di 2020?


Jumat, 10 Januari 2020 / 00:06 WIB
Bagaimana prospek investasi Exchange Traded Fund (ETF) di 2020?
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Cisadane Sawit Raya Tbk, PT Bank Amar Indonesia Tbk dan exchange traded fund (ETF)?Reksa Dana BNI-AM ETF MSCI ESG Leaders Indonesia dari?BNI Asset Management?di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (9/1/2020).


Reporter: Irene Sugiharti | Editor: Yudho Winarto

Presiden Direktur PT Pinnacle Investment Guntur Putra menambahkan, ETF merupakan salh satu aset kelas yang menarik di tahun 2020 didukung oleh unggulnya ETF dalam hal transparansi, fleksibilitas dan likuiditas.

Dari segi minat investor sendiri, Guntur sebut minat investor terhadap produk ETF cukup positif dibuktikan dari bertumbuhnya produk ETF yang diluncurkan dan pertumbuhan AUM ETF.

Baca Juga: Penerbitan Produk ETF Makin Semarak, Dana Kelolaan Melesat

“Cukup positif, Pinnacle sebagai salah satu manajer investasi yang menerbitkan produk ETF yang inovatif, dalam 3 tahun terakhir ini kami sudah menerbitkan 7 produk ETF baik pasif maupun aktif, dan dari jumlah produk dan total AUM ETF di Pinnacle juga tumbuh secara positif,” tutur Guntur.

Karenanya, Ia masih menilai industri ETF masih sangat berpotensi untuk berkembang lebih pesat di tahun 2020 bahkan tahun –tahun ke depannya.

Tantangan Pasar ETF

Kendati masih prospektif dan digadang akan terus bertumbuh, Wawan nilai masih terdapat tantangan di dalam industri ETF yang masih sulit untuk ditaklukan. Tantangan ini berasal dari preferensi investor yang terlibat dalam industri ETF.

“Problemnya memang bagaimana membuat ETF ini diterima oleh investor ritel. Itu si yang belum terpecahkan 2-3 tahun terakhir. Karena kalau ritel mainnya kecil-kecil otomatis gak bisa main di pasar primer di ETF, jadi tidak terlalu liquid dan  tidak terlalu menarik juga untuk ritel. Sehingga ini yang menjadi problem ETF sekarang,” kata Wawan.

Baca Juga: Tren kenaikan minat reksadana ETF masih akan berlanjut

Wawan juga sebut saat ini pangsa pasar ETF 90% berasal dari investor institusi. Dari segi kemudahan bagi investor yang hendak membeli ETF menurut Wawan jika dibandingkan dengan reksadana ETF memiliki proses yang lebih rumit.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×