Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hiruk pikuk pembatasan stimulus ala Federal Reserve (The Fed) untuk sementara memang sudah menjauhi pasar. Namun, analis mencatat, ada dua persoalan pokok yang cukup besar yang sedang ditunggu pelaku pasar khususnya untuk pekan ini.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities mengatakan, dua hal penting yang dimaksud adalah bagaimana hasil resmi pemilu di German dan batasan utang (debt ceiling) anggaran AS di mana diperkirakan pertarungan partai politik akan semakin menghangat di akhir pembicaraan pada 30 September mendatang.
"Para politisi akan berusaha sebisa mungkin untuk menggolkan resolusi pendanaan anggaran pemerintah AS di mana itu artinya akan menaikkan volatilitas market," imbuh Edwin, (23/9).
Persoalan kedua adalah, data ekonomi AS yang dilengkapi dengan rangkaian pidato beberapa gubernur The Fed yang akan dirilis sepanjang minggu ini cukup berat. Adapun rincian data yang bakal dirilis adalah: Senin (Chicago Fed activity index, PMI manufacturing index flash, Fed's Lockhart speaks); Selasa (Fed's Pianalto speaks, FHFA home price index, S&P Case-Shiller index, Consumer confidence, Richmond Fed mfg index, Fed's George speaks); Rabu (Durable goods orders, New Home sales); Kamis (GDP, Jobless claims, Pending home sales, Fed Kocherlakota speaks); Jumat (Fed's Evans speaks, Personal income & outlays, Consumer sentiment, Fed's Dudley speaks).
"Dari dalam negeri, kami ingatkan saja, merujuk kejatuhan tajam DJIA -185.46 poin (-1.19%) dan turunnya EIDO:US -5.44% Jumat lalu membuat IHSG berpeluang mengalami tekanan jual dan sisa hari sepanjang minggu ini juga kami perkirakan investor kembali fokus atas kelanjutan kondisi ekonomi dalam negeri, bagaimana hasil Laporan Keuangan Q3/2013 serta debat debt ceiling," jelas Edwin.
Atas dasar tersebut, dia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 4.456-4.644. Saham yang direkomendasi adalah, buy: SMRA, ITMG, JSMR, PGAS, CTRA; buy on weakness (BoW): BBRI, BMRI, WIKA, TLKM, BBCA, ASII, ADHI, PTPP; serta sell on strength (SoS): TINS.
David Sutyanto, analis First Asia Capital memiliki pendapat senada. Sentimen dari The Fed memang sudah mereda, tapi pelaku pasar mulai rasional menyikapi kondisi perekonomian domestik dan global yang masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar seperti perlambatan pertumbuhan, tingkat bunga yang tinggi di emerging market, dan defisit transaksi berjalan yang melebar. Sedangkan dari AS, ancaman krisis fiskal kembali membayangi pelaku pasar menjelang berakhirnya tahun anggaran AS akhir September ini.
"Jadi, awal pekan ini IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya. Minimnya insentif positif dari faktor eksternal dan domestik bisa memicu aksi ambil untung lanjutan. Mereka juga berhati-hati yang diperkirakan bakal berjalan akhir tahun ini," jelas David.
Dia memprediksi IHSG akan bergerak di support 4.500-4.570 dan resistance 4.650-4.700. Adapun saham-saham yang patut dicermati adalah TLKM, UNVR, ANTM, JSMR, INCO, BKSL, CTRA, BRMS, dan KLBF.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News