Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Selama sepekan Indeks Harga Saham Gabungan tercatat mengalami lonjakan 4.76% dari penutupan 4.375,54 pekan lalu menjadi 4.583.83. Kenaikan ini lebih tinggi ketimbang rata-rata regional dengan MSCI Asia Pacific yang naik 3,01% selama sepekan menjadi 141,22.
Analis AAA Sekuritas Andy Wibowo Gunawan menilai, katalis positif yang menggerakkan pasar berasal dari Amerika Serikat (AS). Penundaan tapering alias penurunan stimulus AS direspon positif bursa di seluruh dunia termasuk IHSG yang melonjak 4,65% di hari Kamis.
Untuk pekan depan Andy menilai pelaku pasar perlu memperhatikan data ekonomi dari AS untuk memperkirakan waktu pengurangan stimulus. Data ekonomi pekan depan yang diperkirakan mempengaruhi pasar adalah data durable goods, data personal income dan spending yang merupakan indikator kemampuan beli tenaga kerja AS.
Analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Bernardi Dannadri Z. menilai, secara teknikal pergerakan IHSG pekan ini menunjukkan break resistance di 4.568. Selain itu, volume terlihat besar dan di atas rata-rata 20 pekan. "Jadi bisa dibilang break kuat," ujarnya.
Bernardi memperkirakan, IHSG masih dapat menguat dengan resistance 4.699-4.779 dan support 4.563 pekan depan. Bernardi menilai sektor pertambangan, finansial dan properti masih berpotensi menguat. Andy pun memperkirakan, IHSG masih dapat menguat. Ia melihat investor bisa memperhatian sektor perbankan dan properti. "Diperkirakan inflasi September yoy akan turun dibandingkan Agustus yoy," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News