kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Badai sempurna: Market cap bursa AS menguap US$ 5 triliun tersapu corona dan minyak


Selasa, 10 Maret 2020 / 05:19 WIB
Badai sempurna: Market cap bursa AS menguap US$ 5 triliun tersapu corona dan minyak
ILUSTRASI. Bursa AS. REUTERS/Bryan R Smith


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Kekhawatiran akan penyebaran virus corona yang cepat dan dampaknya terhadap ekonomi global, serta jatuhnya harga minyak, telah menyebabkan dana senilai US$ 5 triliun menguap dari kapitalisasi pasar S&P 500 dalam beberapa pekan terakhir.

Melansir Reuters, indeks acuan bursa  saham AS S&P 500 turun 7,6% pada hari Senin. Kondisi ini memicu penghentian perdagangan sementara dalam penurunan satu hari terbesar sejak 2011.

Anjloknya pasar saham terjadi setelah Arab Saudi dan Rusia memulai perang harga minyak dan mengancam akan membanjiri pasar minyak global dengan pasokan. Tak pelak, harga minyak mentah jatuh 20% dan merupakan penurunan harian terdalam mereka sejak Perang Teluk 1991.

Perang harga itu pecah setelah negara-negara penghasil minyak utama gagal mencapai kesepakatan untuk memangkas produksi sebagai langkah untuk menebus permintaan yang lebih rendah terkait dengan virus corona.

Baca Juga: Harga minyak mentah dunia anjlok 30% saham Medco ikut terpapar 19,55%

"Ini badai yang sempurna. Anda punya banyak ketidakpastian dalam hal seberapa jauh virus akan menyebar di AS. Anda melapisinya dengan potongan harga minyak. Yang ketiga adalah ketidakstabilan keuangan, dalam arti bahwa dengan penurunan dalam sejauh dan secepat mereka jatuh," papar Chris Zaccarelli, kepala investasi di Independent Advisors Alliance kepada Reuters.

Di New York Stock Exchange, jumlah saham yang mencapai posisi terendah dalam 52 minggu terakhir mencapai lebih dari 3.500 saham pada hari Senin. Ini merupakan jumlah terendah baru sejak 2008.

Baca Juga: Bursa saham AS rontok, Donald Trump salahkan Arab Saudi dan Rusia

Data Reuters juga menunjukkan, sejak indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi, nilai kapitalisasi pasar indeks acuan ini telah terhapus lebih dari US$ 5 triliun. Nilai gabungan sekitar 10 perusahaan terbesar S&P 500 berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami penurunan lebih dari US$ 1,4 triliun.

Misalnya saja, nilai kapitalisasi pasar Microsoft telah terpangkas senilai US$ 250 miliar sejak 19 Februari, terbesar daripada perusahaan AS lainnya. Apple dan Alphabet telah melihat nilai kapitalisasi marketnya menyusut masing-masing lebih dari US$ 200 miliar, sementara Amazon telah kehilangan US$ 170 miliar nilai kapitalisasi pasar.

Indeks S&P 500 energi pada hari Senin kemarin anjlok 20% ke level terendah sejak Agustus 2004 karena investor bereaksi terhadap penurunan harga minyak. 

Baca Juga: Sempat dihentikan, Wall Street tenggelam 7% akibat guncangan minyak

Kondisi itu membuat indeks energi turun 50% dari level tertinggi 52-minggu, jauh lebih buruk daripada sektor lainnya. Adapun imbal hasil surat utang AS bertenor 10 tahun menurun ke rekor terendah lainnya, serta indeks keuangan S&P 500 jatuh 11%.

"Harga minyak yang lebih rendah akan memusnahkan stok minyak, industri minyak, hingga produsen serpih. Sedangkan rekor suku bunga rendah akan memusnahkan bank. Itu adalah saham yang mencatat penurunan terbesar hari ini," papar Donald Selkin, kepala strategi pemasaran di Newbridge Securities di New York.

Baca Juga: Cetak rekor terburuk dalam tiga tahun, harga tembaga terseret minyak dan virus corona

Kehancuran Wall Street juga telah melukai saham perusahaan yang melakukan debut yang sangat dinantikan di Wall Street tahun lalu, menambah kerugian bagi perusahaan termasuk Peloton Interactive dan Uber Technologies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×