Reporter: Diba Amalia Haritz | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Harga tembaga hari ini (27/7) akan membaik seiring dengan kemungkinan besar impor dari China. Akan tetapi dalam sepekan kedepan, tembaga mulai mengalami pelemahan. Pasalnya, berbagai harga komoditas akan bergantung pada hasil rapat FOMC (Federal Open Market Comitee) 26-27 Juli 2016.
"Berbagai komoditas yang berbasis dollar pasti terpengaruh akibat FOMC meeting nanti," ujar Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka. Ia memprediksi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga, sehingga dollar mengalami penguatan. Mengingat data penjualan rumah, sektor pelayanan dari perusahaan swasta, dan tingkat pengangguran Amerika Serikat menunjukkan sinyal positif.
Jika dollar mengalami penguatan, Ibrahim menilai para pelaku pasar akan melakukan profit taking di sektor tembaga. Menurutnya hal ini akan berpengaruh terhadap harga tembaga hingga sepekan berikutnya.
Menurut Ibrahim, kondisi Eropa dan Inggris yang kurang baik juga akan mempengaruhi harga tembaga. Data Manufaktur dan Jasa di Inggris saat ini yang mencapai 49,1 dan 47,4. Sedangkan di Eropa pun data manufaktur dan jasa sebesar 48,6 dan 50,3. Keduanya tidak sesuai ekspektasi yakni melambung jauh di atas 50.
Kondisi ekonomi global akan mempengaruhi tren jangka panjang tembaga. Ibrahim berpendapat bahwa tren Dr.Copper akan tertekan akibat ekonomi global di Eropa serta Amerika Serikat. Ibrahim memprediksi harga tembaga akan menurun sepekan kemudian pada US$ 4.720 - US$ 5.250 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News