Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Keputusan China untuk memangkas impor akibat surplus pasokan yang terjadi menekan harga tembaga.
Mengutip Bloomberg, Rabu (20/7) harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange turun 0,26% di level US$ 4.966 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Dari laporan Bea Cukai China, impor Juni 2016 turun menjadi 305.304 ton atau merupakan level terendahnya sejak Agustus 2015 lalu. Ini juga merupakan penurunan impor dalam tiga bulan beruntun sejak pada Maret 2016 lalu impor China melonjak tajam.
Belum lagi, tambang tembaga domestik China terus menggenjot produksinya. Dilaporkan produksi naik 7,6% di Juni 2016. Hal ini membuat terjadi penumpukan pasokan di dalam negeri yang kemudian mengarahkan China untuk mengambil kebijakan mengurangi impor tembaganya dari negara-negara tetangga.
“Harga tembaga masih dalam tren bearish karena permintaan di paruh kedua tahun 2016 diprediksi masih akan turun terutama dari sisi penggunaan untuk pembangunan jaringan listrik dan AC,” kata Chunlan Li, Analyst CRU Group seperti dikutip dari Bloomberg.
Di sisi lain, harga tembaga juga terbebani oleh ekspor China paruh pertama 2016 yang naik 70% menjadi 203.050 ton dibanding periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian memang penurunan harga bisa tertahan dengan impor China semester satu 2016 yang naik 24% menjadi 2,08 juta ton atau merupakan level rekor pengiriman tembaga sampai saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News