CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Awal Tahun 2021-2022 Ramai IPO, Sejumlah Analis Ingatkan Hal Ini Untuk Pelaku Pasar


Senin, 28 Maret 2022 / 10:23 WIB
Awal Tahun 2021-2022 Ramai IPO, Sejumlah Analis Ingatkan Hal Ini Untuk Pelaku Pasar
ILUSTRASI. Investor perlu tetap berpikir jernih jika berniat mengoleksi saham-saham emiten pada perhelatan IPO.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Analis Fundamental B-Trade Raditya Krisna Pradana menambahkan bahwa ada sejumlah faktor yang membuat harga saham emiten setelah IPO bisa meroket atau merosot. Pertama, faktor fundamental perusahaan. Kedua, tujuan alokasi dana hasil IPO, apakah untuk tujuan ekspansi maupun meningkatkan kapasitas produksi, atau untuk membayar utang.

Ketiga, faktor permintaan, oversubscribed atau undersubcribed. Keempat, momentum IPO yang tepat. "Catatan saya untuk IPO di awal tahun 2021 maupun 2022 adalah mengenai momentum," kata Raditya.

Dia menjelaskan, tahun lalu menjadi momentum bagi saham-saham yang berbasis teknologi-digital. Sektor yang sedang naik daun tersebut membawa sentimen positif bagi emiten yang bergerak di dalamnya.

Baca Juga: Saham Sektor Industrial Mulai Membaik, Meski Masih Selow

Sedangkan pada tahun ini, super cycle commodity membawa angin segar bagi emiten-emiten di sektor komoditas. "Ini yang menjadi salah satu alasan ADMR mengalami kenaikan signifikan setelah IPO," ujar Raditya.

Konflik Rusia-Ukraina semakin memanaskan super cycle commodity sehingga harga batubara, sawit atau crude palm oil (CPO), minyak mentah, nikel, timah hingga emas mengalami lonjakan signifikan sejak akhir Januari 2022. Kondisi ini membuat average selling price perusahaan komoditas ikut terdongkrak.

Selain komoditas, Raditya melihat sektor teknologi masih menjadi primadona yang dinanti pelaku pasar. Setelah pada tahun lalu pasar antusias menyambut BUKA, kini para investor kembali bergairah atas kedatangan GOTO yang sedang dalam proses IPO.

Baca Juga: Saham-Saham Pendatang Baru Ini Menguat Signifikan, Bagaimana Prospeknya ke Depan?

Untuk investasi jangka panjang, Raditya menilai sektor teknologi menarik untuk dikoleksi, mengingat aspek teknologi yang semakin lekat dan aktivitas keseharian masyarakat. "Namun untuk saat ini, kami masih memilih wait and see untuk sektor ini," imbuhnya.

Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengamini bahwa ada beragam faktor yang menyebabkan naik atau turunnya saham setelah IPO. Di samping sentimen sektoral, seperti di komoditas, konsistensi kinerja dan valuasi yang masih murah juga menentukan pergerakan saham emiten.

"Selain itu tentu karena masih minim aksi profit taking pada saham bersangkutan sehingga masih cenderung menguat. Demikian juga dengan yang turun, selain dari sentimen sektoral juga ada faktor lain yang mesti diperhatikan investor," kata Ivan. Dia juga melihat sektor energi masih menarik untuk dicermati pelaku pasar. Begitu juga sektor barang baku, teknologi, serta transportasi.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Saham dari Panin Sekuritas untuk Senin (28/3)

Sementara itu, Wawan mengingat agar pelaku pasar tetap berpikir jernih jika akan mengoleksi saham-saham emiten yang sedang IPO. Wawan menekankan, paling tidak investor mesti memahami tiga faktor yakni fundamental kinerja keuangan perusahaan, prospek bisnis dan kelangsungan usaha, serta likuiditas dari saham tersebut.

Jika telah menimbang tiga hal itu investor masih tertarik, tidak ada salahnya untuk mengoleksi. Tapi, jangan ketinggalan untuk menyiapkan exit strategy. "Misalnya dengan cut loss point 15% atau profit taking point 25%, hal ini untuk memitigasi nyangkut pada saham tertentu," tandas Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×