Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren harga logam mulia diproyeksi bakal tumbuh melambat awal tahun depan karena tertekan oleh kebijakan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa ketidakpastian geopolitik masih akan terus mendukung safe haven, terutama faktor eskalasi perang di Ukraina.
Namun, kekhawatiran terhadap kebijakan tarif Trump yang berpotensi memicu inflasi dan suku bunga yang tinggi memberikan tekanan kepada harga emas dalam jangka pendek. Akibat hal ini, Lukman memandang investor cenderung akan wait and see terhadap aksi Trump setelah dilantik sehingga pergerakan harga emas maupun perak akan cenderung berkonsolidasi.
"Harga emas pasti akan tertekan hanya untuk sementara dan akan kembali melanjutkan kenaikan," kata Lukman kepada Kontan.co.id, Jumat (29/11).
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 2,13%, Hari Ini Naik (1 Desember 2024)
Untuk perak, pergerakan harganya saat ini lebih volatile daripada emas. Tetapi secara umum kenaikan perak didukung oleh kenaikan harga emas. Sementara penurunannya pada bulan ini disebabkan kekhawatiran dari prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed dan gencatan senjata Israel Hisbullah.
Jumat (29/11), harga perak berada di US$ 30,610 per ons troi. Harga tersebut menguat 1,22% dalam sehari. Tetapi dalam sebulan level harga ini sudah turun 6,29%.
Sementara harga emas ditutup pada US$ 2.657 per ons troi atau menguat 0,72% dalam sehari.
Dengan harga yang cenderung lemah ini, menurut Lukman, tidak masalah investor untuk masuk sekarang berinvestasi dalam logam mulia. Sebab logam mulia ini cocok untuk investasi jangka panjang.
Baca Juga: Update Grafik Harga Emas Antam Hari Ini, Turun atau Naik (1 Desember 2024)?
Ke depan, masih terdapat sejumlah sentimen yang diperkirakan akan mendukung penguatan harga logam mulia. Lukman menyebut sejumlah faktor penyokong harga emas mulai dari dinamika konflik di Timur Tengah, konflik di Ukraina, kebijakan Trump, serta stimulus ekonomi dari China.
Oleh sebab itu berdasarkan data terkini dan perkembangan terbaru, Lukman memproyeksi harga emas akan berada di kisaran US$ 2.700– US$ 2.800 per ons troi pada kuartal pertama 2025. Sementara harga perak diproyeksikan mencapai US$ 32 per ons troi–US$ 33 per ons troi pada periode kuartal I 2025.
Selanjutnya: Harga Bawang, Cabai, & Minyak Goreng Naik di Jawa Tengah, Minggu (1/12)
Menarik Dibaca: 4 Mitos Kulit Sensitif yang Tidak Boleh Anda Percaya, Cari Tahu Yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News