Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski mata uang dollar Amerika (USD) tengah mengalami koreksi, namun dollar Australia (AUD) tidak mampu memanfaatkan peluang tersebut untuk rebound. Ini karena tekanan data ekonomi Australia yang negatif.
Mengutip Bloomberg, Jumat (29/5) pasangan AUD/USD turun tipis 0,05% ke level 0,7645 dibanding hari sebelumnya. Sedangkan pasangan USD/JPY melambung 0,16% di level 124,15. Hanya pasangan EUR/USD yang menanjak 0,34% di level 1,0986.
Adapun rilis data Prelim GDP AS kuartal satu 2015 menunjukkan kemerosotan dengan hanya bertengger di level minus 0,7% dari kuartal sebelumnya yakni 0,2%. Begitu juga dengan prelim GDP Price Index AS kuartal satu 2015 yang stagnan di level minus 0,1% dari kuartal sebelumnya.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures menjelaskan bahwa merosotnya AUD/USD lebih disebabkan karena tekanan data ekonomi Australia yang buruk. Dalam dua hari terakhir di akhir bulan Mei data ekonomi Australia terus menunjukkan hasil negatif.
Pada Kamis (28/5) rilis data private capital expenditure Australia Maret 2015 ambruk di level minus 4,4% dari sebelumnya yang hanya minus 1,7%. Berlanjut pada Jumat (29/5) rilis data HIA new home sales April 2015 teperosok jadi 0,6% padahal bulan sebelumnya 4,4%. Begitu juga dengan private sector credit Mei 2015 yang turun dari sebelumnya 0,5% menjadi 0,3%.
“Sehingga koreksi yang terjadi pada USD tidak mampu membuat pasangan ini melambung memanfaatkan kesempatan,” kata Wahyudi. Sebabnya, index USD menutup pekan dengan koreksi 0,06% ke level 96,90 setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat memburuk seperti prediksi pasar.
Wahyudi menduga penurunan ini akan berlanjut pada Senin (1/6) mendatang. Pasalnya rilis data ekonomi Australia diduga akan kembali memburuk sementara USD bisa saja mendapat dorongan penguatan dengan rilis data yang diprediksi positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News