Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Posisi aussie memang tidak optimal, tapi dukungan data ekonomi China cukup jadi alasan AUD ungguli JPY yang tengah melempem.
Mengutip Bloomberg, Senin (8/8) pukul 17.45 WIB pasangan AUD/JPY melambung 0,71% di level 78,12 dibanding hari sebelumnya.
Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International Futures dukungan bagi yen datang dari positifnya data neraca perdagangan China. Sebagai salah satu mitra dagang utama China hal ini berimbas positif bagi aussie. Kesempatan menguat ini juga datang karena pelemahan yang terjadi pada yen secara global.
Sementara dari sisi Jepang, data neraca berjalan Juni 2016 sebenarnya surplusnya bertambah dari 1,41 triliun yen menjadi 1,65 triliun yen. Begitu juga dengan pinjaman bank Jepang Juli 2016 naik secara year on year menjadi 2,1%.
Hanya saja dari BOJ summary terlampir bahwa bank sentral negeri Sakura belum akan melakukan pelonggaran stimulus dalam waktu dekat. Ini berbeda dengan kebijakan pemerintah yang disampaikan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe yang melakukan pelonggaran stimulus pekan lalu.
“Padahal kalau berkaca secara fundamental, AUD juga negatif akibat pemangkasan suku bunga beberapa waktu lalu dan buruknya data ekonomi beberapa waktu terakhir,” ungkap Gema.
Sementara Gubernur BoJ menegaskan, penilaian komprehensif dari bank sentral terhadap kebijakan akan diselesaikan pada rapat BoJ selanjutnya, tepatnya pada tanggal 20-21 September, dengan tujuan untuk membantu mencapai target inflasi 2 persen BoJ secepatnya.
Untuk jangka pendek memang pasar kecewa tidak ada pelonggaran stimulus sebesar yang diharapkan. BoJ hanya memutuskan untuk menambah jumlah pembelian ETF menjadi 6 triliun yen dan mempertahankan tingkat suku bunga di kisaran minus 0.1 persen.
“Tapi kalau nantinya BOJ melakukan perubahan kebijakan sesuai harapan pasar yen akan terbang lagi mengingat posisi yen yang sebenarnya lebih kuat dari aussie,” imbuh Gema.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News