Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Optimisme pasar terhadap aussie datang bersamaan dengan pudarnya pamor yen sebagai safe haven.
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/6) pukul 17.04 WIB pairing AUD/JPY terbang 1,00% di level 78,28 dibanding hari sebelumnya.
Dalam notulensinya, RBA menyampaikan bahwa tidak akan melakukan pelonggaran moneter lanjutan dalam waktu dekat. Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa arah laju perekonomian Australia sudah sebagaimana yang diharapkan. Walau memang RBA tetap memantau arah pergerakan inflasi ke depannya, namun optimisme ini sudah diterima dan disambut positif oleh pasar.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka menyampaikan sebenarnya data ekonomi Australia tidak bisa dianggap positif. Hanya saja perhatian pasar lebih besar ke hasil notulensi RBA yang memuaskan. Memang dari laporan data harga penjualan rumah di Australia April 2016 merosot ke level minus 0,2% dari bulan sebelumnya 0,2%.
“Aussie unggul di saat yen sesaat perlahan mulai kehilangan daya tariknya sebagai safe haven,” analisis Tonny. Meredupnya pamor yen ini terjadi karena jajak pendapat referendum Inggris memberikan kesempatan bagi pelaku pasar untuk menarik napas lega. Sebab dinilai peluang Inggris bertahan di Uni Eropa masih cukup besar.
Padahal, data aktivitas industri Jepang Mei 2016 tumbuh dari 0,2% menjadi 1,3%. Sebenarnya itu bisa menopang pergerakan. Namun untuk sementara pasar lebih mengunggulkan AUD pasca RBA tadi. "Hanya memang tren pasangan ini secara keseluruhan masih bearish dan belum berbalik arah," kata Tonny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News