Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan AUD/USD menjadi pasangan valuta asing (valas) yang paling ramai ditransaksikan di Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) sepanjang semester pertama 2021. Transaksi perdagangan multilateral khususnya valas di ICDX sejak Januari hingga Juli tercatat sebanyak 199.674 lot.
Menurut data ICDX, jumlah transaksi AUD/USD sebanyak 34,2% dari total keseluruhan kontrak valuta asing. Vice President of Research and Development ICDX Isa Djohari menilai antusiasme pasar terhadap AUD/USD karena pasar melihat peluang besar di balik fluktuasi harga.
Menurut Isa, AUD/USD sensitif terhadap sentimen risiko pasar secara menyeluruh. “Kombinasi faktor-faktor dalam dan luar negeri seperti Covid-19, dan isu-isu di sekitar Asia-Pasifik menjadi daya tarik utama,” kata Isa.
Selain itu, kebijakan moneter tetap dari Reserve Bank of Australia turut menjadi penggerak pergerakan AUD/USD. Perkembangan kasus Covid-19 juga dinilai menjadi bahan bakar volatilitas pasangan AUD/USD. “Secara spesifik, AUD/USD juga menjadi salah satu pasangan yang merespons paling cepat akan perkembangan Covid-19 di Asia, seperti Indonesia,” tutur Isa.
Baca Juga: Kurs rupiah berpotensi menguat pada Selasa (10/8)
Minat pasar terhadap AUD/USD juga dipicu oleh ramainya faktor eksternal, seperti rilis data dari China. Isa menilai China yang menjadi pelanggan terbesar Australia dan beberapa kali merilis beragam data percikan konfrontasi dari sisi hubungan AS-China.
Akan tetapi, dari Januari hingga Juli 2021 dalam perdagangan multilateral, pasangan USD/JPY dari data ICDX, menjadi pasangan yang mendapatkan kenaikan tertinggi, mencapai 6%. Apresiasi ini terjadi di balik kinerja dolar AS yang terus meningkat dan pasar yang terus mengalihkan minat safe haven pada dolar AS dibanding JPY.
“Unggulnya USD dalam melawan JPY ini didorong kuat oleh perbedaan laju pemulihan dalam negeri yang direfleksikan oleh peningkatan produk domestik bruto (PDB) AS yang meningkat hingga 10,97% sejak Januari 2021. Sedangkan dari Jepang, PDB tahun ini hanya dirilis meningkat 1,7% sejak Januari lalu,” kata Isa.
Di kuartal ketiga 2021, menurutnya faktor yang dapat mendorong kinerja valas adalah perkembangan terkait dengan pandemi Covid-19, terutama dari sisi vaksinasi secara global. Namun, saat ini Isa melihat pasar masih dibayangi oleh kekhawatiran dari varian delta, dan varian baru lainnya yang dinilai akan menyebabkan gelombang baru.
Baca Juga: Dolar AS masih menjadi mata uang dengan prospek paling menarik
Tidak hanya itu, Isa menilai sikap dari sejumlah bank sentral dari negara-negara besar dalam merespons kondisi saat ini juga akan mempengaruhi setiap mata uang tunggal di papan pasar valas. Akan tetapi, Isa berpandangan kalau AS masih akan memegang peran lebih penting.
“Paparan The Fed yang meliputi kebijakan, pandangan, serta arahan, kelanjutan pendanaan infrastruktur Joe Biden, serta isu-isu geopolitik akan hangat diperbincangkan,” ujar Isa kepada Kontan, Senin (9/8).
Selain pasangan AUD/USD, pasangan GBP/USD dan USD/CAD dinilai akan menarik. Pasangan GBP/USD menarik karena merespons cepat perkembangan isu dalam negerinya, seperti Brexit. Pasangan USD/CAD yang juga agresif merespons fluktuasi harga minyak mentah dunia karena minyak merupakan ekspor andalan Kanada.
Baca Juga: Keputusan PPKM akan menyetir pergerakan rupiah Selasa (10/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News