Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs Australia dollar (AUD) masih cenderung bearish terhadap dollar AS (USD), meskipun Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menunjukkan sinyal dovish terhadap kebijakan suku bunga acuannya untuk beberapa waktu ke depan.
Berdasarkan kurs Bloomberg Selasa (16/4), pukul 18.40 WIB pasangan AUD/USD melemah 0,29% ke level 0,7152.
"Saya lihat, masih ada potensi untuk The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya tahun ini. Meskipun, banyak proyeksi yang memperkirakan itu baru akan terjadi di 2020," jelas Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar kepada Kontan.co.id, Selasa (16/4).
Dilihat dari sisi fundamental, pergerakan USD masih didominasi pengaruh data-data ekonomi Amerika Serikat (AS). Ini tercermin dari pergerakan USD yang masih mengikuti berbagai data dan kemungkinan kebijakan dari The Fed.
Kondisi tersebut, sekaligus membuat pasar cenderung menantikan keputusan dan kebijakan yang akan diambil The Fed pada akhir semester I-2019. Sinyal kebijakan The Fed tersebut, nantinya bakal menjadi acuan arah USD selanjutnya bergerak.
"Apalagi, The Fed tampaknya mulai mengubah pandangannya dalam melihat prospek ekonomi AS, dan ini artinya akan berdampak ke pergerakan dollar AS," ujarnya.
Di sisi lain, tren pergerakan AUD dinilai masih cenderung bearish, dengan wacana bahwa Bank Sentral Australia (RBA) bakal memangkas suku bunga acuannya. Apalagi, sejak 2016 hingga saat ini, Deddy mengatakan bahwa kebijakan RBA belum juga menunjukkan sinyal untuk menaikkan suku bunga acuan dan justru sebaliknya.
"Maka dari itu, saya melihat kondisi ini cenderung lebih menguntungkan USD ketimbang AUD," tandasnya.
Secara teknikal, Deddy memprediksi pergerakan AUD/USD cenderung bearish untuk sepekan ke depan, dan bergerak di level support 0,70971. Sedangkan untuk level resistance pasangan mata uang tersebut berpotensi bergerak di level 0,71931.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News