Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) keberatan terhadap harga batubara saat ini, karena mempengaruhi biaya produksi listrik. PLN berharap pemerintah bisa memberikan solusi dan menurunkan harga batubara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO).
William Mamudi, Analis Kresna Securities menyatakan, isu pemerintah yang ingin mengatur DMO harga batubara bisa menjadi sentimen yang mempengaruhi pegerakan harga saham produsen batubara. Jika benar terjadi, dia menilai akan berpengaruh dalam jangka pendek pada saham batubara.
"Ini bisa dijadikan kesempatan untuk trader melakukan profit taking. Saham batubara kencenderungan rally masih ada. Tahun ini masih permulaan recovery," ungkap William di Jakarta, Kamis (1/2).
Sementara Rovandi, Senior Analis Teknikal Trimegah Securities menyatakan, pengaturan harga batubara oleh pemerintah tidak berpengaruh banyak. Biasanya, harga jual beli batubara sudah diatur dalam kontrak. Harga tetap akan ditentukan secara internasional. "Harga acuan ini tergantung dari supply and demand," tambahnya.
Nico Omer Jonckheere, Vice President Research and Analyst Valbury Sekuritas Indonesia juga menilai, rencana penetapan harga batubara itu tidak terlalu berpengaruh. Dia menyatakan, emiten batubara memang sudah ingin turun.
Pada perdagangan Kamis (1/1), saham sektor pertambangan tercatat turun 0,57%. Meskipun secara year to date masih naik 24,15%. "Koreksi yang wajar saja setelah naik secara signifikan," imbuh Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News