kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asumsi Bunga Naik, Prospek Pasar Obligasi Negara Tetap Menarik


Senin, 22 Agustus 2022 / 23:47 WIB
Asumsi Bunga Naik, Prospek Pasar Obligasi Negara Tetap Menarik
ILUSTRASI. BI diperkirakan menaikkan bunga acuan 50 bps secara total hingga ke kisaran 4% pada akhir tahun 2022.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga acuan global naik lebih tinggi dari bunga acuan di dalam negeri. Meski begitu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai investasi di pasar obligasi Indonesia masih menarik meski suku bunga acuan dunia dan global sedang dalam tren naik. 

Sebab ada kemungkinan tercapainya perdamaian konflik antara Rusia dan Ukraina di tahun ini serta ketahanan kondisi makroekonomi domestik. Rully Wisnubroto, Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas menilai, meski tren suku bunga acuan global dan domestik meningkat, investasi di pasar obligasi saat ini cukup menarik. 

Dimana pertimbangan utamanya adalah terjaganya defisit fiskal APBN di tahun 2022 pada target yang ditetapkan pemerintah. "Target pemerintah tersebut didasari Perpres 98/2022 sebesar 4,5%, seiring dengan peningkatan penerimaan pajak," ujar Rully dalam rilis, Senin, 22 Agustus 2022. 

Baca Juga: Imbal Hasil 5,9% Per Tahun, SR017 Jadi Pilihan Investasi Menarik

Rully memproyeksikan, The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 1% atau 100 bps hingga akhir tahun 2022. Dari besaran total tersebut, sebesar 50 bps akan dinaikkan pada FOMC September dan masing-masing 25 bps pada FOMC November-Desember. 

Sementara itu, di dalam negeri, Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan BI7DRRR sebesar 50 bps secara total hingga ke kisaran 4% pada akhir tahun 2022. 

Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia menjelaskan, inflasi tinggi dunia saat ini masih menjadi efek jangka panjang dari konflik Rusia-Ukraina. Dia menilai dampak panjang dari Rusia-Ukraina adalah pasokan komoditas yang terhambat terutama dari sisi produksi dan distribusi seperti pada komoditas pangan seperti gandum serta migas. 

Meskipun demikian, Hikmahanto meyakini, ke depannya kondisi akan berangsur pulih. "Prospek perkembangan akan semakin mendekati perdamaian konflik antara Rusia dan Ukraina jika kekhawatiran Rusia atas ancaman dari Amerika Serikat (AS) semakin berkurang dan Ukraina tidak lagi melakukan serangan baik kepada Rusia maupun secara internal kepada masyarakatnya," ujar dia.  

Baca Juga: Pamor Reksadana Terproteksi Memudar, Dana Kelolaan di Juli Turun Rp 3 Triliun

Hikmahanto menilai, perkembangan gencatan senjata juga perlu dukungan dari AS untuk menghentikan pasokan senjata kepada Ukraina serta mendukung upaya negara ketiga seperti Indonesia, Turki, dan PBB. Menurut dia, gencatan senjata tersebut sedapat mungkin dapat dilaksanakan sebelum KTT G-20 yang akan dilaksanakan pada November 2022.

Nita Amalia, Head of Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, juga menyampaikan, optimistisme kondisi pasar obligasi akan berangsur pulih yang pada akhirnya bisa mendorong transaksi nasabah terutama yang difasilitasi oleh perusahaan. Menurut dia, dalam memfasilitasi transaksi efek utang nasabah, saat ini Mirae Asset Sekuritas Indonesia sudah menempati urutan keempat sekuritas terbesar untuk transaksi obligasi korporasi. 

Di pasar obligasi negara, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menempati posisi delapan besar, keduanya sama-sama pada periode Juni-Juli 2022 yang didasari data Bursa Efek Indonesia. "Di pasar modal, saat ini modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang besar yaitu di Rp 1,5 triliun memungkinkan dilakukan transaksi besar melalui perusahaan, termasuk transaksi obligasi," ujar Nita.

Nita menambahkan, di pasar obligasi, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memiliki layanan yang komprehensif seperti kegiatan penjaminan emisi efek utang, update pasar rutin harian dan bulanan, update pasar insidental, webinar Youtube bulanan, kuotasi harga pasar, dan warehousing obligasi berperingkat AAA. 

Baca Juga: Dua Surat Utang Tercatat Pekan Ini, Nilai Emisi Obligasi 2022 Capai Rp 109,98 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×