Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 lalu menjadi periode yang berat bagi beberapa perusahaan Grup Astra. Beberapa perusahaannya mencatatkan koreksi baik dari sisi top line ataupun bottom line-nya. Di tengah kinerja keuangan yang berat di antara emiten Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membukukan kinerja keuangan yang positif.
Berdasar laporan keuangannya, pendapatan AUTO naik tipis 0,58% year on year (YoY) menjadi Rp 15,44 triliun. Meskipun pendapatannya naik tipis, labanya terkerek cukup signifikan hingga hingga 21,06% YoY menjadi Rp 739,67 miliar.
Baca Juga: Mencermati saham-saham Grup Astra yang menarik dikoleksi tahun ini
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai saham AUTO saat ini menarik. Apalagi, saham AUTO sudah tergolong sangat murah karena dilihat dari EV/Ebitda, PE, PBV band selama lima tahun terakhirnya berada di bawah standar deviasi -1.
Artinya sudah tergolong diskon. Di lihat dari sisi fundamentalnya AUTO stabil dalam menjaga rasio NPM di kisaran 2,57% hingga 3,91% dalam enam bulan terakhir. "Di 2019 rasio NPM meningkat menjadi 4,79% dari 3,98% YoY. ROE menjadi 7,12% dari sebelumnya 6,12%," kata Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (6/3).
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Memacu Segmen Roda Empat dan Roda Dua
Sementara itu, dilihat dari sisi kinerja keuangannya sepanjang tahun 2019, PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebenarnya membukukan kinerja yang positif. Berdasar penelusuran Kontan, BNLI mencatatkan pertumbuhan laba hingga 66,48% menjadi Rp 1,5 triliun.
Sementara pendapatannya bertumbuh 6,43% YoY menjadi Rp 7,83 triliun, terdiri dari Rp 5,72 triliun pendapatan bunga dan syariah, sisanya dari pendapatan operasional.
Baca Juga: Astra International (ASII) siapkan capex Rp 20 triliun-Rp 25 triliun untuk 2020
Akan tetapi, Sukarno mengamati sisi relatif valuasi dari PBV, harganya sudah di atas rata-rata industri. Adapun PBV rata -rata industri sebesar 1,26 kali. Sementara itu, PBV BNLI sudah 1,56 kali.
"Untuk rekomendasi BNLI hold dengan target harga Rp 1.400, AUTO buy dengan target harga Rp 1.300," tutup Sukarno. Adapun pada penutupan perdagangan Jumat (6/3) saham AUTO berada di harga Rp 1.065, sementara BNLI di Rp 1.335.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News