kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra Graphia (ASGR) lirik peluang bisnis data center


Rabu, 08 September 2021 / 07:50 WIB
Astra Graphia (ASGR) lirik peluang bisnis data center


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejalan dengan ekspansi yang gencar dilakukan sejumlah perusahaan, industri pusat data alias data center sedang naik daun di Indonesia. Salah satu emiten Group Astra di sektor bisnis printing dan digital services, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) turut mencermati peluang pengembangan data center.

Direktur ASGR Widi Triwibowo mengatakan, Astragraphia saat ini sudah memiliki data center sendiri. Mengenai peluang ekspansi, Widi mengungkapkan bahwa pihaknya masih mengeksplorasi berbagai peluang terkait pengembangan digital untuk menunjang bisnis teknologi informasi (TI) yang digarap Astragraphia. 

"Kami masih melihat opportunity yang ada. Tidak tertutup pada data centre, tapi seluruh opportunity bisnis yang memungkinkan kami untuk melakukan eksplorasi, karena IT sifatnya lebih luas dan Astagraphia juga berada di area tersebut. Hal ini tetap dielaborasi oleh perusahaan," kata Widi dalam paparan publik yang digelar Selasa (7/9).

Adapun saat ini Astragraphia memiliki data center lewat anak usahanya, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT), yang berlokasi di Jakarta Selatan. Data center ini telah mendapatkan sertifikasi internasional ANSI/TIA-942-B:2017. Data center tersebut menjadi penyokong infrastruktur digital yang memungkinkan AGIT menghadirkan digital services bagi pelanggan di seluruh Indonesia.

"Kami juga sudah memiliki data centre milik sendiri. Pengembangannya masih tetap kami pantau dan terus melakukan eksplorasi terkait dengan investasi-investasi yang ada," kata Widi.

Baca Juga: Tiga layanan digital ini turut menopang kinerja Astra Graphia (ASGR)

Sebagai informasi, kinerja ASGR ditopang oleh tiga portofolio bisnis. Pertama, solusi dokumen dengan mitra eksklusif Fuji Film Business Innovation. Kedua, solusi teknologi informasi khususnya digital services, yang dijalankan oleh PT Astra Graphia Informastion Technology (AGIT). Ketiga, solusi perkantoran yang dikerjakan oleh PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI).

Widi mengungkapkan, Astragraphia juga terus memantau perkembangan industri di lini bisnisnya. Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan peluang pertumbuhan yang bisa didapat, dengan menawarkan berbagai produk dan layanan untuk solusi transformasi pelanggan di era pandemi.

"Sebagai contoh terkait IT, kami melihat peluang yang muncul untuk solusi-solusi yang mendukung operasional dan modernisasi bisnis saat social distancing serta agar decision making lebih baik. Hal seperti itu kami pantau agar pertumbuhan kontrak bisa meningkat," terang Widi.

Mengenai solusi digital, Astragraphia juga sudah meluncurkan tiga aplikasi, yakni iCare, iSense, dan Online Support Assistance (OSA). Direktur Astra Graphia, King Iriawan Sutanto menyampaikan, ketiga aplikasi tersebut diproyeksikan sebagai solusi digital untuk mempercepat penyampaian permintaan layanan dan eskalasi penyelesaian masalah.

iCare, iSense, dan OSA juga ditujukan untuk mempermudah proses administrasi, pengecekan status mesin, dan penyajian informasi atau panduan lengkap seputar produk yang dibutuhkan oleh pelanggan Astragraphia.

"Ini menjadi strategi perusahaan untuk menjaga kepercayaan pelanggan melalui pemanfaatan automation technology seperti otomatisasi proses robotik dengan solusi database yang lengkap dan terintegrasi," kata King dalam media briefing yang digelar secara virtual, Senin (6/9) kemarin.

Sejak akhir tahun 2020, Astragraphia membangun inovasi digital berupa aplikasi mobile bernama iCare yang telah resmi beroperasi pada bulan Februari 2021. Aplikasi iCare dapat diakses melalui smartphone dan berfungsi mempermudah penyampaian keluhan pelanggan serta permintaan layanan yang dibutuhkan seluruh pelanggan Astragraphia di Indonesia.

Sejak diluncurkan, Astragraphia sudah memproses lebih dari 2.000 permintaan layanan per bulan terkait perbaikan mesin maupun permintaan bahan pakai melalui aplikasi iCare. 

Sedangkan, iSense adalah aplikasi disajikan dengan dashboard yang membantu mencatat status mesin, bahan pakai, dan meter mesin (penggunaan klik/cetak) secara otomatis. Lalu OSA, ditujukan guna memampukan pelanggan untuk mendapatkan informasi dan panduan seputar produk secara lengkap melalui situs web yang dapat diakses secara mandiri 24 jam setiap hari.

Per Agustus 2021, iSense juga sudah diaplikasikan di mesin-mesin pelanggan di 32 cabang Astragraphia di Indonesia. Sementara OSA sudah diakses oleh seluruh pelanggan di Indonesia dengan rata-rata 8.000 sesi per bulan.

 

Selanjutnya: Anggarkan capex Rp 190 miliar, ini strategi Astragraphia (ASGR) jaga kinerja di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×