kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Astra gelar proyek tol Serpong-Balaraja


Rabu, 13 September 2017 / 08:20 WIB
Astra gelar proyek tol Serpong-Balaraja


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Grup Astra tancap gas di bisnis jalan tol. PT Astra International Tbk (ASII), melalui anak usaha PT Astratel Nusantara, baru saja mengoperasikan secara penuh ruas jalan tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer. 

Ruas tersebut masuk dalam aset jalan tol ASII, yang telah menguasai jalan bebas hambatan sepanjang 353 km yang tersebar di pulau Jawa.

Selain ruas tol Jombang-Mojokerto, ASII punya kepemilikan saham di beberapa ruas jalan tol lain. Misalnya ruas jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 74,25 km, tol Kunciran-Serpong 11,2 km dan tol Semarang-Solo 72,6 km.

Namun belum semua ruas tol tersebut sudah beroperasi. Direktur Astratel Nusantara (Astra Infra) Wiwiek D. Santoso menyebutkan, ruas jalan tol Serpong-Balaraja saat ini dalam proses pembangunan. "Masih pembebasan lahan. Rencananya seksi 1A bisa selesai pada 2018," ungkap dia kepada KONTAN, kemarin.

Direktur Utama PT Trans Bumi Serbaraja Kris Adi Sudiyono menambahkan, nilai total investasi untuk menggarap ruas tol Serpong-Balaraja sepanjang 30 km mencapai 
Rp 6,03 triliun. Trans Bumi Serbaraja adalah anak usaha Astra Infra yang mengelola tol Serpong-Balaraja.

Tapi, besaran investasi ini masih bisa berubah lantaran ketetapan baru pemerintah untuk menambah panjang ruas tol itu. "Pemerintah sudah menetapkan panjang jalan tol ini bertambah jadi 40 km. Hal ini untuk mengakomodasi pengembangan Kota Baru Maja. Sehingga ada kemungkinan investasi di ruas tol ini  bertambah," ungkap dia. 

Sebanyak 30% dari kebutuhan dana tersebut akan dipenuhi dari ekuitas pemegang saham, sedangkan 70% sisanya diperoleh dari pinjaman sindikasi perbankan. Kris menyatakan, pihaknya telah menandatangani kredit sindikasi dengan Bank Mandiri, Bank BNI, PT SMI dan Bank Jateng. 

Meski sudah memiliki ruas tol cukup panjang, ASII belum puas. Hingga 2020 nanti, emiten konglomerasi ini ingin menguasai jalan tol sepanjang 500 km.

Namun, manajemen Grup Astra belum bisa menyebutkan apakah target ini akan dipenuhi lewat pembangunan jalan tol baru atau akuisisi. "ASII terus melihat peluang untuk menambah aset jalan tol baik melalui akuisisi maupun peningkatan saham di konsesi yang sudah ada," ungkap Tira Ardianti, Investor Relations ASII, kemarin. 

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya menilai ekspansi jalan tol akan berdampak positif ke kinerja ASII. "Tambahan pendapatan dari sektor infrastruktur dan logistik, termasuk jalan tol, akan membantu ASII meningkatkan diversifikasi pendapatan," ungkap Andrey, dalam risetnya. 

Meski begitu, dampak positif ini belum bisa terlihat dalam waktu dekat. Andrey bilang, pendapatan jalan tol di tahun awal operasional biasanya cenderung negatif. Hal ini disebabkan tingginya beban tetap di masa awal pengoperasian jalan tol tersebut. 

"Tetapi setelah lalulintas mulai ramai, pendapatan akan positif," ungkap Andrey. Ia merekomendasikan buy ASII dengan target harga Rp 9.200 per saham. Harga ASII kemarin Rp 7.900 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×