Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang bisa membuat dana asing kembali masuk ke pasar modal. Sentimen berupa bauran kebijakan fiskal dan moneter, serta berbagai relaksasi dari regulator dapat membuat dana asing masuk ke pasar modal.
“Apabila kebijakan itu sesuai dengan yang dibutuhkan, maka asing akan kembali datang. Terpenting, pengendalian Covid-19 untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi,” imbuh Nico.
Dalam seminggu terakhir, asing telah menjual saham Bank Central Asia (BBCA) senilai Rp 803,48 miliar, kemudian saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp 204,85 miliar, Astra International (ASII) sebanyak Rp 202,6 miliar.
Selain itu, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) juga mencatat jual bersih Rp 195,98 miliar, disusul Bank Negara Indonesia (BBNI) senilai Rp 122,84 miliar, dan Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 117,47 miliar.
Baca Juga: Sepekan dana asing keluar Rp 2,67 triliun, ini saham yang masih diburu asing
Nico melihat, saham-saham unggulan yang banyak dilepas asing masih memiliki prospek yang sangat bagus. Secara fundamenta bisnis, emiten-emiten tersebut cukup kuat dalam menahan gelombang penurunan aktivitas ekonomi akibat Covid-19. Terlebih untuk saham dari sektor perbankan, sektor perbankan bakal tetap menggeliat meskipun ada penurunan laba dari biasanya.
Secara nilai valuasi, saham-saham ini juga mempunyai potensial upside dalam kurun waktu 12 bulan. Dia menyarankan investor untuk melakukan akumulasi beli terhadap saham-saham unggulan tersebut secara bertahap.
“Cepat atau lambat virus akan berlalu, ekonomi akan mampu bangkit, sehingga kami melihat bahwa saat ini merupakan saat yang tepat untuk mulai berinvestasi,” tutupnya.
Baca Juga: Seri jangka pendek dijagokan jadi yang paling diburu pada lelang SUN Selasa (28/4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News