kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan dana asing keluar Rp 2,67 triliun, ini saham yang masih diburu asing


Minggu, 26 April 2020 / 11:35 WIB
Sepekan dana asing keluar Rp 2,67 triliun, ini saham yang masih diburu asing
ILUSTRASI. Dalam seminggu, investor asing bahkan sudah membukukan jual bersih hingga Rp 2,67 triliun di pasar saham.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2,12% ke level 4.496,06 pada perdagangan Jumat (24/4). Selama sepekan, IHSG terpangkas 2,99%.

Investor asing mencatatkan transaksi jual bersih atau net sell di semua pasar sebesar Rp 1,09 triliun pada perdagangan Jumat (24/4). Arus keluar dana asing dari pasar modal masih cukup deras. Dalam seminggu, investor asing bahkan sudah membukukan jual bersih hingga Rp 2,67 triliun.

Meski demikian, berdasarkan data RTI, asing masih melakukan transaksi beli bersih atau net buy pada beberapa saham selama sepekan. Yakni, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan nilai beli bersih asing Rp 80,46 miliar, kemudian PT United Tractors Tbk (UNTR) net buy asing sebesar Rp 29,28 miliar.

Lalu di saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) net buy asing tercatat Rp 3,27 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan net buy asing Rp 3,26 miliar.

Baca Juga: Investor asing jual bersih non-stop empat pekan total Rp 7,59 triliun

Selanjutnya, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) pun membukukan beli bersih asing Rp 2,03 miliar, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) sebesar Rp 693,73 juta, dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) net buy asing sebesar Rp 108,25 juta.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony melihat, dana asing masih ada dalam tren keluar dari pasar modal untuk pekan depan.

Menurutnya, investor asing akan kembali masuk apabila ada sentimen positif. Misalnya, kebijakan pemerintah terhadap penanganan Covid-19 dan pergerakan nilai tukar rupiah. “Serta adanya perkembangan dari dunia rumah sakit terhadap vaksin untuk virus corona,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (25/4).

Dari sejumlah saham yang masih banyak diburu asing, ada beberapa yang masuk sektor barang konsumsi, contohnya UNVR dan ICBP. Chris bilang, investor asing masih membeli saham-saham tersebut lantaran kinerja mereka masih dapat bertahan di tengah Covid-19 ini.

Ia juga memprediksi, prospek saham-saham yang dikoleksi asing masih cukup baik karena perusahaan-perusahaan ini berasal dari sektor consumer goods, yang mana permintaan dari sektor ini masih bertumbuh meski kondisi ekonomi tengah lesu.

Sementara untuk UNTR, perusahaan ini juga memiliki bisnis pertambangan emas yang menjadi nilai tambah bagi perusahaan tersebut. “Dampak corona juga cenderung minim terhadap emiten rumah sakit dan emiten media,” tambahnya.

Selain itu, saham-saham tersebut secara valuasi sudah murah serta memiliki kondisi fundamental yang cukup kuat, ambil contoh ICBP dan UNVR.

ICBP yang dikenal melalui produk Indomie tersebut mencatatkan pertumbuhan penjualan neto dari semula sebesar Rp 38,41 triliun di tahun 2018 menjadi sebesar Rp 42,30 triliun di sepanjang tahun 2019 lalu. Sepanjang tahun 2019, UNVR juga membukukan kenaikan pendapatan 2,68% secara tahunan (yoy) dari Rp 41,8 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp 42,92 triliun.

Sehingga, Chris mengungkapkan saham-saham pilihan asing ini menarik untuk dikoleksi. “Karena secara bisnis, seharusnya dampak dari pandemi korona tidak terlalu negatif terhadap sektor tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Ini 10 saham net sell terbesar investor asing dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×