kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Asing minati aset domestik, rupiah perkasa hingga sore ini


Rabu, 09 November 2011 / 17:09 WIB
Asing minati aset domestik, rupiah perkasa hingga sore ini
ILUSTRASI. Refleksi karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Penguatan rupiah bertahan hingga perdagangan sore ini. Mata uang Garuda ini tercatat sudah menguat untuk hari yang kedua. Keperkasaan rupiah terpicu optimisme meningkatnya aliran dana asing ke pasar domestik.

Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah terapresiasi 0,3% ke posisi Rp 8.895 per dollar AS pada pukul 16.11 di Jakarta.

Investor asing tercatat membeli sekitar US$ 154 juta saham domestik, lebih besar dari jumlah yang mereka jual di bulan ini. Sementara, kepemilikan asing di surat utang pemerintah per 8 November naik menjadi Rp 221,2 triliun, dari akhir Oktober lalu sejumlah Rp 219,78 triliun.

Pada 7 November lalu, Biro Pusat Statistik melaporkan produk domestik bruto meningkat 6,54% di kuartal ketiga, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya di 6,52%. Sementara, kemarin, data dari Amerika Serikat juga menunjukkan penambahan lapangan kerja per September naik ke posisi tertinggi tiga tahun. Data tersebut mengurangi kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global.

"Arus masuk ke pasar saham dan obligasi menopang nilai tukar rupiah terhadap dollar. Data itu menunjukkan pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga masih kuat. Ekonomi AS juga masih terus berkembang," ujarnya analis mata uang dari PT Bank Commonwealth Mika Martumpal hari ini, di Jakarta.

Adapun, mayoritas analis yang disurvei Bloomberg memprediksi besok, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga di 6,5%. Sebagian lagi mengekspektasi bank sentral akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin.

Sementara itu, yield obligasi pemerintah yang bertenor 10 turun satu basis poin menjadi 6,21%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×