Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (10/12). IHSG tertekan 0,18% atau turun 10,71% ke level 5.933.698 pada penutupan perdagangan, salah satunya tertekan penurunan saham emiten rokok akibat kenaikan cukai rokok.
Mengutip data RTI, lima dari 10 sektor merosot. Sektor yang tertekan antara lain sektor barang-barang konsumsi turun 2,34%, sektor perkebunan merosot 1,19%, sektor manufaktur terpangkas 0,86%.
Sedangkan sektor yang menguat antara lain aneka industri naik 1,69%, sektor konstruksi menanjak 0,77%, dan sektor perdagangan bertambah 0,69%.
Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 30,09 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 19,83 triliun. Sebanyak 268 saham turun, 204 saham naik dan 154 saham stagnan.
Baca Juga: Harga murah dan pasar sekunder makin likuid, peminat reksadana ETF meningkat
Investor asing membukukan net sell atau jual bersih sebesar Rp 70,34 miliar di seluruh pasar. Sementara di pasar reguler asing membukukan net sell Rp 129,62 miliar. Meskipun demikian, asing tercatat memburu sejumlah saham ini.
Asing membukukan net buy atau beli bersih terhadap saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 563,2 miliar. Saham BBCA pun menghijau ditutup naik 1,31% ke Rp 32.875 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 31,5 juta dengan nilai transaksi Rp 1 triliun.
Asing juga mengoleksi saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 215,6 miliar. Saham BMRI juga menguat 1,87% ke Rp 6.800 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 94,2 juta dengan nilai transaksi Rp 640,4 miliar.
Baca Juga: Banyak katalis positif, simak rekomendasi saham emiten properti
Asing juga memburu saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 198,3 miliar. Saham SMMA ditutup turun tipis 0,41% ke RP 12.000 per saham. Total volume perdagangan saham SMMA mencapai 167,3 juta dengan nilai transaksai RP 202,5 miliar.
Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada perdagangan Kamis: