CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Asing melepas SUN sebesar Rp 3,27 triliun


Kamis, 30 Juli 2015 / 13:13 WIB
Asing melepas SUN sebesar Rp 3,27 triliun


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Koreksi pasar modal turut menggerus minat investor asing berinvestasi di pasar surat utang domestik. Lihat saja, dana asing yang keluar dari surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 3,27 triliun pada periode 27-28 Juli lalu.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) mencatat, per 28 Juli 2015, jumlah dana asing di SBN tersisa Rp 536,14 triliun. Padahal, akhir pekan lalu, masih mencapai Rp 539,41 triliun. Dus, porsi kepemilikan asing di SBN juga menciut dari semula 39,46% menjadi 39,23%.

Aksi jual investor menyebabkan harga mayoritas surat utang tertekan. Ini tercermin dari indeks Inter Dealer Market Association (IDMA) yang turun 0,61% menjadi 96,06 pada Rabu (29/7).

Analis obligasi BNI Securities, I Made Adi Saputra menilai, penurunan jumlah kepemilikan asing memang belum terlalu masif. Namun, terlihat investor mulai melepas  obligasi demi menghindari kerugian. “Asing bukan ingin benar-benar keluar dari SUN. Tapi, kalau mereka tidak keluar, maka berpotensi menanggung rugi. Investor asing masih trading,” ujarnya.

Menurut Made, ada beberapa faktor yang menekan pasar obligasi domestik. Pertama, spekulasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Kedua, perlambatan ekonomi China. Ketiga, pasar mengantisipasi rilis data perekonomian Tanah Air kuartal II yang diprediksi masih melambat. “Apalagi rupiah sedang melemah, sempat menyentuh level Rp 13.480. Ini menyebabkan investor khawatir,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×