Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Pendapatan TLKM juga tumbuh 3,46% secara yoy menjadi Rp 102,63 triliun. “Telkom menurut saya perusahaan telekomunikasi yang paling menguntungkan, secara fundamental masih menarik,” kata Kiswoyo kepada Kontan.co.id, Senin (4/11).
Sementara itu, saham sektor consumer goods seperti ICBP, INDF, KLBF, HMSP juga menjadi buruan asing karena secara sektoral saham-saham ini masih menjanjikan. “Konsumsi kita masih besar dan sektor konsumsi merupakan sektor unggulan yang masih menjanjikan,” imbuh Kiswoyo.
Baca Juga: Pasar Obligasi Dibanjiri Dana Asing premium
Untuk itu, ia memberi rekomendasi buy on weakness saham INDF dan ICBP dengan target harga Rp 8.000 per saham dan Rp 12.500 per saham. Untuk saham TLKM, ia juga merekomendasikan untuk buy on weakness dengan target harga Rp 4.500 per saham. Ia juga merekomendasikan beli saham HMSP dengan target harga Rp 3.000 per saham.
Lebih lanjut, Kiswoyo memprediksi aksi jual bersih asing akan segera berakhir pada bulan ini. Sebab, ia menilai kondisi politik dan ekonomi dalam negeri sudah cukup stabil dan kondusif. “Seiring dengan politik yang sudah stabil harusnya mampu mendorong investor asing untuk bisa masuk kembali ke pasar saham,” ujarnya.
Baca Juga: Aksi jual asing melanda saham-saham BUMN, begini penjelasan analis
Selain itu, keputusan Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) yang kembali memangkas suku bunga acuan dinilai akan menjadi katalis positif bagi investor asing untuk kembali ke pasar saham Indonesia.
Untuk diketahui, The Fed kembali memangkas suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis points pada akhir Oktober 2019. Ini merupakan kali ketiga The Fed memangkas suku bunga acuan pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News