kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Asing incar saham big caps dengan valuasi murah dan fundamental baik


Jumat, 23 November 2018 / 20:29 WIB
Asing incar saham big caps dengan valuasi murah dan fundamental baik
ILUSTRASI. Papan elektronik perdagangan saham di BEI


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asing tercatat sudah mulai melirik pasar saham dalam negeri setelah sempat berpaling pada pertengahan tahun lalu. Berdasarkan data RTI, dalam tiga bulan asing mencatat beli bersih Rp 6,79 triliun dan Rp 12,23 triliun dalam satu bulan terakhir.

Adapun asing mulai terlihat masuk ke saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) yang memiliki fundamental baik seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan, secara umum saham-saham big caps sudah pada posisi valuasi yang murah. Hal ini tercermin dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sudah turun cukup dalam.

Kendati demikian, beberapa saham big caps pada kuartal III ini telah menunjukkan performa yang cukup baik dan dari sisi kondisi ekonomi pun tercermin mulai ada perbaikan menjelang akhir tahun 2018.

Sekadar informasi, BBRI menunjukan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,6% year on year (yoy), BBCA laba tumbuh 9,9% yoy dan ASII laba tumbuh 20,58% yoy. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia di kuartal III-2018 tumbuh 5,17% secara tahunan alias year on year (yoy).  Bila dibanding kuartal II-2018 atau quarter to quarter (qtq), ekonomi tumbuh 3,09%.

Capital outflow yang terjadi lalu sebetulnya bukan modal yang meninggalkan Indonesia, hanya saja banyak asing yang berpindah ke instrumen investasi lain seperti obligasi. Namun, sekarang mereka sudah mulai masuk lagi ke saham,” ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (23/11).

Secara umum, William mengatakan ada beberapa hal yang menarik seperti banyaknya saham perbankan yang menjadi incaran asing. Sebabnya, prospek mereka yang baik karena cukup mumpuni dalam menahan terpaan sentimen negatif. Hingga tahun 2020, William masih akan menjagokan beberapa sektor saham seperti perbankan, konsumer dan telekomunikasi.

Setali tiga uang, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, saat ini merupakan momentum dimana asing akan masuk cukup deras ke pasar saham dalam negeri.

“Saham-saham big caps sudah masuk dalam daftar belanja mereka (asing), fundamental yang baik dan valuasi murah. Terakhir adalah kondisi teknikal yang sudah mencapai support chart bulanan,” ujar William Hartanto kepada Kontan.

Asing pun diperkirakan akan mulai masuk dalam jangka waktu panjang. Karena mereka akan melakukan investasi yang umumnya jangka panjang.

“Saham yang dijagokan dengan target harga akhir tahun antara lain ASII Rp 8.500-Rp 9.000 per saham, BBRI Rp 3.900 per saham, BBCA Rp 27.000 per saham, TLKM Rp 4.200 per saham dan TKIM Rp 15.000 per saham,” tutup Hartanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×