kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ASII masih punya pinjaman revolving US$ 875 Juta


Kamis, 04 Desember 2014 / 22:23 WIB
ASII masih punya pinjaman revolving US$ 875 Juta
ILUSTRASI. Sederet Manfaat Acai Berry untuk Kesehatan


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) masik memiliki pendanaan cukup memadai untuk memenuhi ekspansi dan modal kerja tahun depan. Selain dengan menerbitkan obligasi melalui anak usahanya, ASII juga mengamankan pendanaan dari pinjaman berjangka (revolving).

Belum lama ini, ASII sudah mendapatkan pinjaman revolving sebesar US$ 300 juta. Fasilitas itu diperoleh dari tujuh bank dengan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd bertindak sebagai agen pinjaman. Tenor fasilitas ditetapkan tiga tahun sehingga akan jatuh tempo pada 29 Oktober 2017 mendatang.

Chief Group Treasury & Investor Relation ASII Iwan Hadiantoro mengatakan, pinjaman itu akan digunakan untuk mendukung modal kerja terutama di bidang otomotif. Pinjaman tersebut juga digunakan sebagai standby loan yang bisa ditarik sewaktu-waktu jika ada kesempatan ekspansi anorganik, seperti akuisisi. "Ini merupakan tambahan saja. Sekarang total pinjaman revolving yang ada sekitar US$ 875 juta," ujar Iwan belum lama ini.

Sebagai holding company, ASII sangat berhati-hati menjaga marjin utangnya. "Gearing ratio kami masih sangat sehat dan dijaga dengan baik," ujarnya. Hingga September 2014, ASII memiliki total pinjaman bank sebesar Rp 18,5 triliun, meningkat dari periode akhir tahun lalu yang sebesar Rp 12,88 triliun.

Tahun depan, perseroan akan tetap mendorong bisnis otomotif salah satunya dengan membangun 10-15 diler baru senilai Rp 750 miliar. Namun, ASII juga akan menggenjot pendapatan dari sisi non-otomotif seperti infrastruktur.

Hingga September 2014, kontribusi bisnis otomotif mencapai 59% dari total pendapatan ASII. Namun, kontribusi itu menyusut jika dibandingkan tahun lalu yang sebesar 68%. Harapannya, dalam beberapa tahun mendatang, kontribusi bisnis otomotif dan bisnis non-otomotif ASII bisa seimbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×