Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Setelah berjaya di sektor otomotif, PT Astra International Tbk (ASII) mulai menyasar ke sektor infrastruktur. Emiten otomotif ini tengah membidik dua proyek pembangkit listrik milik PLN di daerah Sumatera. ASII akan bergabung dalam sebuah konsorsium dalam menggarap proyek tersebut.
Konsorsium tersebut terdiri dari empat perusahaan, baik lokal maupun asing, termasuk ASII. Kepala Komunikasi Korporat ASII Arief Istanto mengatakan, ASII saat ini memang tengah membidik tender proyek pembangkit listrik PLN.
"Yang satu berkapasitas 2x300 MW dan satu lagi 2x150 MW, semua ada di Sumatera," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/1).
Ia pun merinci, nilai proyek untuk pembangkit berkapasitas 2x300 MW sekitar US$ 720 juta hingga US$ 780 juta. Sedangkan untuk power plant yang berkapsitas 2x150 MW, nilainya sekitar US$ 360 juta - US$ 390 juta.
Arief mengaku belum tahu berapa porsi yang akan diambil ASII karena masih dalam pembicaraan dengan tiga investor lainnya. Tetapi, yang jelas, perseroan menginginkan bisa menjadi mayoritas.
Nantinya, ASII dan tiga investor tersebut akan menjadi penyedia listrik swasta alias indpendent power producer (IPP). Menggarap proyek tersebut, ASII menggunakan anak usahanya yaitu PT Pamapersada Nusantara (Pama) yang berada di bawah naungan PT United Tractors Tbk (UNTR). Proyek pembangkit itu merupakan proyek pembangkit mulut tambang milik PLN yang merupakan bagian dari proyek 10.000 MW.
Untuk pendanaannya, Arief belum mau merincinya secara jelas. "Nanti saja kalau sudah closing," elaknya. Jika tender itu didapatkan, diperkirakan pembangunan konstruksinya baru akan dimulai tahun 2012 mendatang.
Ia pun mengaku belum mengetahui berapa porsi yang akan diambil oleh ASII. Namun, jika dimungkinkan, ASII akan mengambil porsi terbesar. Maklum, mengenai porsi kepemilikan itu, harus terjalin kesepekatan antara para investor yang tergabung dalam konsorsium tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News